Bisnis.com, JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan ekspor nonmigas Indonesia pada Juli 2023 yang ditopang oleh industri pengolahan atau manufaktur dengan kontribusi sebesar 15,85 persen.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan secara bulanan sektor yang nilai ekspornya naik adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan, serta industri pengolahan.
"Nilai ekspor nonmigas Indonesia pada Juli 2023 mencapai US$19,65 miliar. Jika kita rinci menurut sektor, maka sektor pertanian, kehutanan dan perikanan berkontribusi sebesar US$0,37 miliar," kata Amalia dalam rilis BPS, Selasa (15/8/2023).
Meski secara bulanan nilai ekspor di kedua sektor tersebut tumbuh, tetapi secara tahunan nilai ekspor nonmigas mengalami penurunan pada semua sektor.
Di sisi lain, untuk sektor pertambangan dan lainnya memberikan kontribusi sebesar US$3,43 miliar pada kinerja ekspor nonmigas Juli 2023. Adapun, sektor pertambangan mengalami penurunan secara bulanan dan tahunan.
Kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan pada beberapa komoditas di antaranya komoditas lignit, batubara, dan biji tembaga.
Baca Juga
Lebih lanjut, Amalia menjelaskan dari 3 negara tujuan ekspor utama peningkatan pangsa pasar ekspor secara bulanan maupun tahunan hanya terjadi kepada Tiongkok. Adapun, tiga negara tujuan utama ekspor dengan pangsa ekspor nonmigas terbesar pada Juli 2023 yaitu tiongkok, AS dan India.
"Nilai ekspor nonmigas Indonesia negara mitra utama ini pada Juli 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya, tetapi masih lebih rendah Juli 2022," terang Amalia.
Pada Juli 2022, pangsa ekspor nonmigas ke Tiongkok hanya sebesar 20,78 persen dari total ekspor nonmigas. Namun, pada Juli 2023 naik menjadi 25,07 persen menjadi US$4,93 miliar.
Sementara itu, pangsa ekspor nonmigas ke Amerika Serikat Juli 2023 sebesar 10,35 persen turun dari 18,97 persen pada periode yang sama tahun lalu. Adapun ekspor nonmigas ke AS mencapai US$2,03 miliar.
Selanjutnya, pangsa ekspor nonmigas ke India yakni sebesar 9,28 persen atau turun dari 19,23 persen dari Juli 2022 lalu dengan nilai ekspor US$1,82 miliar.