Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar masuk ke dalam proses hilirisasi.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan dirinya agar ekspor UMKM tidak lagi berupa barang mentah (raw material), tetapi barang jadi atau setengah jadi yang bernilai tambah.
"UMKM harus mampu memproduksi produk substitusi impor," ujar Teten dalam Puncak Perayaan Hari UMKM Nasional, dikutip dari Youtube Kemenkop UKM, Minggu (13/8/2023).
Teten menyebut, saat ini pemerintah telah melakukan piloting hilirisasi produk unggulan di beberapa daerah. Di antaranya, lanjut Teten, seperti ekosistem hilirisasi kelapa di Minahasa (Sulawesi Utara), komoditas karet di Kukar (Kalimantan Timur), dan komoditas sapi potong di Kupang (NTT).
Adapun, untuk menyukseskan hilirisasi tersebut, Teten mengaku telah meminta kepala daerah untuk melakukan kajian keunggulan komoditas lokal di masing-masing daerahnya. Sejalan dengan itu, peran kelompok dan koperasi juga dipacu agar lebih optimal.
"Jadi hasil pertanian, perkebunan dan sumber daya laut kita harus olah," tutur Teten.
Baca Juga
Sektor mikro disebut sebagai penyedia 97 persen lapangan kerja nasional yang sebagian besar merupakan sektor informal.
Oleh karena itu, Teten menilai bahwa salah satu strategi untuk mendorong hilirisasi UMKM, yakni dengan peningkatan kualitas lapangan kerja. Hal ini, kata Teten, sejalan dengan cita-cita Indonesia menjadi negara maju dengan pendapatan US$12.000 per kapita pada 2045.
Di sisi lain, kebijakan penggunaan 40 persen APBN dan APBD untuk membeli produk lokal diklaim berhasil menjadi stimulus untuk mendongkrak hilirisasi UMKM. Teten mengatakan, pemerintah akan konsisten menggiring investasi asing masuk ke Tanah Air.
"Pelibatan UMKM dan koperasi dalam program hilirisasi nasional ini mutlak kita lakukan," ucap Teten.