Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Beras di Asia Melonjak ke Level Tertinggi dalam 15 Tahun Terakhir

Harga beras di Asia melonjak ke level tertinggi dalam hampir 15 tahun dipicu cuaca kering yang mengancam produksi di Thailand.
Beras impor dari Vietnam sebanyak 5.000 ton tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022) / BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.
Beras impor dari Vietnam sebanyak 5.000 ton tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022) / BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.comJAKARTA - Harga beras melonjak ke level tertinggi dalam hampir 15 tahun di Asia karena meningkatnya kekhawatiran atas pasokan global. 

Mengutip Bloomberg, Rabu (9/8/2023) kekhawatiran atas pasokan global timbul lantaran cuaca kering mengancam produksi di Thailand setelah pengirim utama yakni India melarang beberapa ekspor. 

Menurut data dari Asosiasi Eksportir Beras Thailand pada Rabu (9/8), jenis Thai white rice 5 percent broken, atau kategori beras putih dengan butiran panjang yang diketahui sebagai patokan di Asia, melonjak menjadi US$648 per ton, paling mahal sejak Oktober 2008 dan membawa kenaikan harga hampir 50 persen dalam setahun terakhir. 

Sebagaimana diketahui, otoritas Thailand mendorong para petani untuk beralih pada tanaman yang membutuhkan lebih sedikit air karena negara bersiap untuk kondisi yang lebih kering karena El Nino. 

Curah hujan kumulatif di wilayah pertumbuhan pusat utama di Thailand mencapai 40 persen di bawah normal. Langkah untuk mengekang penanaman adalah untuk emnghemat air untuk rumah tangga. 

Pemerintah Thailand sebelumnya juga meminta petani untuk menuai satu panen pada 2023.

Beras merupakan komoditas penting dan makanan miliaran orang di Asia dan Afrika. Lonjakan harga tersebut kemudian dapat menambah tekanan inflasi dan meningkatkan tagihan impor bagi para pembeli. 

Pada bulan lalu, India juga memperluas larangan pengiriman untuk melindungi pasokan domestik, sehingga menimbulkan panic buying di beberapa negara. 

Pembatasan tersebut kemudian juga memperburuk kekhawatiran atas kekuangan pasokan global di tengah meningkatnya konsumsi dunia. 

Tak hanya itu, lonjakan harga juga memperburuk tekanan di pasar makanan global akibat iklim dan berkurangnya pasokan biji-bijian dari wilayah Laut Hitam karena perang Rusia di Ukraina, atau dikenal dengan Black Sea Grain Initiative

Beralih dari beras dan biji-bijian, berdasarkan laporan Bloomberg pada Senin (7/8) setelah India melarang beberapa ekspor beras, para pedagang juga khawatir makanan pokok lainnya seperti gula dapat menjadi rentan. 

Efeknya, dunia semakin bergantung pada ekspor gula dari negara Asia Selatan lantaran pasokan global semain ketat. Curah hujan yang tidak merata telah memicu kekhawatiran bahwa produksi gula akan gagal, dan berpotensi turun dua tahun berturut-turut mulai Oktober 2023. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper