Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasi kontribusi sektor properti terhadap perekonomian Indonesia karena telah menyumbang hingga Rp2.300 triliun—Rp2.800 triliun per tahun.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Real Estat Indonesia (REI), di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2023).
"Sangat besar sekali. Ini memberikan kontribusi dari 16 persen dari PDB ekonomi kita, besar sekali. Tenaga kerja yang tersangkut dalam perputaran ekonomi di REI mencapai 13—19 juta orang. Sangat banyak sekali," kata Jokowi di forum tersebut.
Menurutnya, saat ini ada banyak negara di dunia menggantungkan perekonomiannya kepada industri properti, sebab kontribusi PDB sektor ini sangat tinggi. Bahkan, sektor properti memiliki multiplier effect terhadap 185 subsektor lain.
Kendati demikian, Jokowi mengatakan meskipun tengah dihadapkan dengan masa depan yang cerah lantaran tidak ada industri yang efeknya semasif properti, tetapi dia mencontohkan sektor properti di China yang sedang anjlok.
Presiden Ke-7 RI itu memberikan contoh terhadap raksasa properti China, Evergrande yang bangkrut dan memiliki utang Rp 4.400 triliun. Utang tersebut bahkan nilainya mengalahkan APBN RI yang sebesar Rp3.061 triliun.
Baca Juga
Jokowi pun mewanti-wanti agar pengembang perumahan di Indonesia tetap waspada dalam menjalankan bisnis lantaran juga memiliki risiko.
"Kalau kita tahu, tidak semua sektor properti negara lain bisa bertahan karena Covid-19 maupun ekonominya. Kita tahu di RRC ada perusahaan properti besar yang ambruk yang utangnya ngalahin APBN kita, sampai Rp 4.400 triliun. Utangnya 4.400 triliun rupiah. Sekali lagi lagi hati-hati mengenai ini, semuanya harus dikendalikan," pungkas Jokowi.