Bisnis.com, JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap tren positif pertumbuhan industri pengolahan atau manufaktur yang menjadi sumber tertinggi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II/2023.
Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,17 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Realisasi produk domestik bruto (PDB) kuartal II/2023 lebih tinggi dibandingkan kuartal I/2023, yaitu 5,03 persen.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud mengatakan kontribusi industri manufaktur terhadap PDB tak lepas dari kuatnya permintaan domestik maupun global.
"Kami mencatat, manufaktur makanan dan minuman tumbuh 4,62 persen didorong oleh peningkatan produksi CPO [crude palm oil] dan CPKO [crude palm kernel oil] serta peningkatan konsumsi makanan dan minumam saat Idulfitri dan Iduladha," kata Edy, Senin (7/8/2023).
Industri logam dasar juga menjadi penopang pertumbuhan manufaktur sebesar 11,49 persen yang didorong oleh peningkatan permintaan ekspor komoditas baja dan ferronickel.
Selanjutnya, industri manufaktur alat angkutan tumbuh sebesar 9,66 persen didorong oleh peningkatan permintaan domestik dan luar negerti, terutama kendaraan elektrifikasi ramah lingkungan (Electric Vehicle/EV).
Baca Juga
Secara keseluruhan, Edy menerangkan dekomposisi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17 persen mencakup kontribusi tertinggi manufaktur sebesar 0,98 persen, perdagangan sebesar 0,68 persen, trasnportasi dan pergudangan sebesar 0,63 persen, infokom sebesar 0,51 persen dan lapangan usaha lainnya 2,37 persen.
"Lapangan usaha utama yaitu manufaktur, pertanian, perdagangan, pertambangan dan konstruksi melanjutkan tren pertumbuhan positif, lapangan-lapangan usaha tersebut sebetulnya share nya sekitar 64,36 persen dari PDB kita di triwulan ini," ujarnya.
Sebagai informasi, produk domestik bruto (PDB) kuartal I/2023 atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.226,7 triliun. Adapun, PDB berdasarkan harga konstan mencapai Rp3.075,7 triliun.
Pada kuartal II/2023, perekonomian Indonesia secara kuartalan (quarter to quarter/qtq) tercatat tumbuh 3,86 persen. Secara tahunan (yoy), Indonesia masih mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
"Di tengah perekonomian global yang melambat dan menurunnya tren harga komoditas unggulan, perekonomian Indonesia tumbuh solid sebesar 5,17 persen [yoy] kuartal II/2023," jelasnya.