Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melaporkan jumlah insiden atau gangguan yang terjadi selama masa uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Corporate Communication Manager KCIC Emir Monti menuturkan gangguan yang terjadi selama masa pengujian seperti adanya layangan kini mulai menurun intensitasnya. Hal ini seiring dengan koordinasi yang dilakukan KCIC dengan TNI-Polri serta sosialisasi yang gencar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Seiring dengan upaya ini, Emir mengatakan kesadaran masyarakat di sekitar lintasan kereta cepat terhadap bahaya yang mungkin terjadi pun turut menguat.
"Saat ini mereka sudah mengurangi aktivitas yang membahayakan di sekitar area Kereta Cepat," jelas Emir saat dihubungi, Selasa (1/8/2023).
Adapun, hingga awal Agustus 2023 progres pengerjaan Kereta Cepat saat ini sudah mencapai 95 persen. Proses pengujian masih terus berjalan, baik dari sisi sarana ataupun prasarana KA Cepat.
Selain pengujian, proses sertifikasi sarana dan prasarana Kereta Cepat dengan Kementerian Perhubungan terus berjalan.
Baca Juga
Dia menambahkan, KCIC juga tengah mendata masyarakat sekitar jalur Kereta Cepat yang akan diundang untuk mengikuti uji coba. Meski demikian, Emir belum memberikan rincian secara detail terkait skema uji coba kereta cepat untuk masyarakat.
"Skema uji coba hingga saat ini masih dalam pembahasan," imbuhnya.
Sebelumnya, KCIC meminta agar masyarakat tidak beraktivitas di jalur KA Cepat baik pada masa uji coba maupun saat nantinya mulai beroperasi melayani penumpang.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menilai hal tersebut sangat berbahaya. KCIC juga tengah melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat turut serta bekerja sama mewujudkan keselamatan dan keamanan perjalanan KA Cepat baik pada masa uji coba maupun saat mulai beroperasi melayani penumpang.
Eva menjelaskan sejak dilakukan pengujian KA Cepat relasi Jakarta-Bandung, telah terjadi beberapa kali insiden benda asing tergantung pada jaringan Listrik Aliran Atas (LAA) atau Overhead Catenary System (OCS), terutama di area antara Stasiun Padalarang hingga Stasiun Tegalluar, di mana banyak masyarakat yang bermain layang-layang di dekat jalur kereta api cepat.
"Akibatnya, terdapat sejumlah kejadian layang-layang terjebak pada LAA yang mengganggu proses pengujian," ujarnya.