Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat inflasi yang berada pada level normal yakni di 3,08 persen (year-on-year/yoy) pada Juli 2023 mendapat apresiasi dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Apindo, Sarman Simanjorang, menyampaikan, tingkat inflasi yang berada pada jalur normal itu menunjukkan bahwa pemerintah sangat mampu dalam mengendalikan konsumsi rumah tangga, utamanya dari sisi harga pangan.
“Saya rasa ini menjadi indikator bahwa pemerintah sangat-sangat concern untuk mengendalikan harga pokok pangan,” kata Sarman kepada Bisnis, Selasa (1/8/2023).
Tingkat inflasi yang terkendali itu juga menjadi bukti bahwa sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah cukup baik. Ini dapat dilihat dari rapat rutin yang digelar oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, bersama dengan seluruh kepala daerah untuk mengevaluasi tingkat inflasi di masing-masing daerah, mengingat inflasi secara nasional dipengaruhi oleh inflasi di daerah.
Sarman juga menyoroti langkah-langkah yang diambil Bank Indonesia (BI) yang mampu memberikan sebuah kebijakan fiskal yang merespons pasar, sehingga tidak menimbulkan gejolak-gejolak harga.
Selain itu, hingga saat ini BI memiliki tim pengendali inflasi daerah (TPID) yang bertugas untuk memantau dan menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan inflasi di daerah.
Baca Juga
Kendati demikian, pengusaha meminta pemerintah untuk tetap waspada di tengah kondisi ekonomi dunia yang saat ini belum menentu, di mana salah satunya dipicu oleh konflik Rusia dan Ukraina yang terus bergulir.
Pemerintah juga diminta senantiasa melihat perkembangan ekonomi global. Dengan begitu, pemerintah mampu menyesuaikan kebijakan-kebijakan yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama produktivitas ekonomi dalam negeri.
“Kita dari dunia usaha tentu sangat mengapresiasi terhadap kinerja pemerintah sehingga dengan level normal inflasi kita di 3,08 persen dapat kita pertahankan terus menerus sampai dengan nanti bagaimana agar inflasi kita secara nasional 2023 itu bisa terkendali,” ujarnya.