Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan stok pangan komoditas strategis aman hingga Desember 2023 meski Indonesia tengah dihadapkan pada ancaman El Nino.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan, untuk stok beras, Bapanas sudah menugaskan BUMN Pangan Bulog untuk menyerap 2,4 juta ton beras petani dalam negeri untuk cadangan beras pemerintah (CBP). Tujuannya, agar inflasi terjaga dengan baik karena berpengaruh juga terhadap daya beli masyarakat.
“Sumbernya dari produk dalam negeri terutama, sehingga harus kita jaga di tingkat petani,” kata Arief dalam acara ‘Waspadai Dampak El Nino’ yang dipantau secara virtual, Senin (31/7/2023).
Berdasarkan paparan yang disampaikan Arief, stok beras saat ini tercatat sebanyak 806.682 ton. Jika diperinci, stok beras yang dikuasai Bulog secara total sebanyak 806.344 ton yang berasal dari CBP 747.219 ton dan komersil 59.125 ton. Sementara stok beras milik ID Food sebanyak 338 ton.
Dari stok yang ada, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Bapanas untuk meningkatkan stok beras dalam negeri menjadi di atas 1 juta ton dalam satu bulan ke depan.
Selain beras, stok pangan lainnya seperti daging ayam dan daging ruminansia sudah dimitigasi oleh Bapanas dengan memperpanjang umur simpannya dan menggunakan cold storage. Tujuannya untuk memastikan kebutuhan daging sebanyak 700.000 ton terpenuhi.
Baca Juga
Masih dalam paparan cadangan pangan pemerintah, stok beras dan gula pasir tercatat berada di atas kebutuhan per bulan. Stok gula pasir tercatat sebanyak 151.374,64 ton dengan total kebutuhan per bulan 283.331 ton per bulan.
Kemudian, stok daging sapi dan daging kerbau masing-masing sebanyak 2.452,06 ton dan 7.517,38 ton.
Sementara itu, sejumlah stok pangan tercatat menipis. Stok jagung di gudang Bulog tercatat hanya 2.779,39 ton, kedelai 414,78 ton, bawang merah 0,18 ton, cabai 8,84 ton, daging ayam 15,41 ton, telur ayam 19,25 ton, minyak goreng 26.532,06 kl, dan ikan 477,72 ton.
Sementara itu, stok bawang putih tercatat 0. Terkait bawang putih, Arief mengatakan bahwa harga bawang putih di China naik US$1.200 per ton dari sebelumnya di kisaran Rp600-Rp800 per ton. Akibatnya, harga bawang putih di dalam negeri naik di pasar rakyat.
“Jadi bukan karena keterlambatan distribusinya,” jelasnya.