Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ngeri! El Nino Ancam Produksi Beras, Pemerintah Harus Apa?

Pemerintah diminta memberikan solar gratis untuk petani dengan wilayah teridentifikasi akan mengalami kekeringan parah akibat El Nino.
Petani memanen padi disawah garapannya di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Abdurachman
Petani memanen padi disawah garapannya di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Produksi beras petani dalam negeri diprediksi turun 5 persen atau setara 1,5 juta ton pada 2023 sebagai dampak dari fenomena El Nino sehingga pemerintah diusulkan untuk membagikan solar gratis ke petani.

Guru Besar IPB University, Dwi Andreas Santosa, menyampaikan, pemberian solar-solar tersebut ditujukan bagi para petani dengan wilayah teridentifikasi akan mengalami kekeringan parah akibat El Nino. Solar ini, nantinya akan digunakan petani sebagai bahan bakar untuk memompa air.

“[Pemerintah] Nggak usah bagi-bagi pompa air. Usulan saya, pemerintah bagikan gratis saja solar ke petani,” kata Dwi kepada Bisnis, Senin (31/7/2023).

Menurutnya, pompa-pompa air sudah tersedia di sejumlah wilayah. Namun, masalah baru muncul yakni sulitnya petani untuk mengakses bahan bakar sehingga dia mengusulkan pemerintah untuk membagikan solar ke petani secara gratis. Sebab, pompa air tidak dapat berfungsi jika tidak ada bahan bakar. 

Berdasarkan perhitungannya, dibutuhkan anggaran sekitar Rp300 miliar untuk memberikan bantuan kepada petani berupa solar gratis. 

“Jadi itu aja lah bagi-bagi solar untuk petani sehingga petani bisa memompa air,” ujarnya. 

Kemarau panjang yang disebabkan oleh El Nino diperkirakan mencapai puncaknya pada Agustus hingga September 2023. Kendati demikian, Dwi melihat El Nino yang akan mencapai puncaknya dalam waktu dekat itu bukanlah El Nino dengan intensitas kuat, melainkan moderat. 

Perlu diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengklasifikasikan intensitas El Nino menjadi tiga kategori, yaitu El Nino lemah, moderat, dan kuat.

Adapun, El Nino lemah berada di kisaran 0,5 hingga 1,0. Kemudian, El Nino moderat antara 1,0 hingga 2,0, sedangkan El Nino kuat dengan nilai lebih dari 2,0.

El Nino intensitas moderat ini, lanjut Dwi, tidak memberikan dampak yang terlalu besar terhadap produksi beras petani, dibandingkan El Nino yang terjadi pada 1997-1998.

Kala itu, El Nino dengan intensitas kuat melanda Indonesia, mengakibatkan produksi beras menurun tajam dan 6,4 juta ton beras dari luar negeri didatangkan untuk memenuhi pasokan dalam negeri.

Dwi memperkirakan, El Nino dengan intensitas moderat ini akan menurunkan produksi beras dalam negeri sebesar 5 persen atau setara 1,5 juta ton beras.

Kendati begitu, seberapa besar dampak fenomena cuaca ini terhadap Indonesia bergantung terhadap kesiapan petani dan pemerintah dalam menghadapi El Nino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper