Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Gelontorkan Bansos Pangan Rp8 Triliun Mulai Oktober 2023

Pemerintah akan kembali menggelontorkan bantuan sosial (bansos) pangan senilai Rp8 triliun selama 3 bulan.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023) - BISNIS/Ni Luh Angela.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023) - BISNIS/Ni Luh Angela.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan kembali menggelontorkan bantuan sosial (bansos) pangan senilai Rp8 triliun selama 3 bulan, mulai Oktober hingga Desember 2023.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan, bantuan tersebut akan diberikan kepada masyarakat kurang mampu sebagai antisipasi terhadap El Nino atau fenomena pemanasan suhu muka laut. 

“Untuk membantu masyarakat, pemerintah akan menggelontorkan Rp8 triliun mulai Oktober untuk bahan pokok [bansos pangan],” kata Zulhas saat ditemui di Kementerian Perdagangan (Kemendag), Minggu (30/7/2023).

Sebelumnya, pemerintah telah menggelontorkan bansos pangan berupa beras melalui Perum Bulog dan telur ayam serta daging ayam melalui ID Food pada April hingga Juni 2023.

Adapun, bansos beras yang disalurkan kala itu sebanyak 210.000 ton beras setiap bulannya untuk 21 juta keluarga penerima manfaat (KPM), sedangkan bantuan berupa telur dan daging ayam ditujukan kepada 1,4 juta keluarga berisiko stunting (KRS), dengan perincian daging ayam ukuran 1 ekor karkas atau sekitar 0,9 hingga 1,1 kg dan 1 tray telur ayam atau sebanyak 10 butir. 

Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) sebelumnya mengungkapkan sembilan strategi yang dilakukan untuk menghadapi El Nino. 

Strategi tersebut, antara lain mengidentifikasi dan memetakan lokasi terdampak kekeringan, melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan, peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam, peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung, dan parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier serta pompanisasi. 

Selanjutnya, penyediaan benih tahan kekeringan dan organisme pengganggu tanaman (OPT), melakukan program 1.000 hektare adaptasi dan mitigasi dampak El Nino, mengembangkann pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian, serta penyiapan lumbung pangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper