Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menggulirkan bantuan sosial (bansos) berupa beras dalam pemenuhan pangan terutama saat menghadapi puasa dan Lebaran 2023. Bantuan pangan beras ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat dan bisa menurunkan harga beras.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan besaran bansos beras berupa kemasan isi 10 kg yang disalurkan ke 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM) berdasarkan data dari Kementerian Sosial dengan kebutuhan total beras diperkirakan mencapai 640.000 ton untuk tiga kali penyaluran hingga Mei 2023.
"Hari ini kita luncurkan bantuan pangan untuk masyarakat, akan disalurkan ke Kabupaten/kota di Solo Raya. Secara nasional semuanya yang diberi bantuan pangan sebanyak 21,3 juta keluarga penerima manfaat. Kita harapkan dengan bantuan ini juga bisa menurunkan harga beras," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis, Senin (10/4/2023).
Dilansir Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan pada Senin (10/4/2023), harga beras sendiri masih terus naik. Misalnya, untuk harga beras medium naik 0,84 persen dibanding sebulan lalu jadi Rp12.000 per kilogram (kg) dan harga beras premium naik 1,46 persen jadi Rp13.700 per kg.
Untuk wilayah Jawa, target penyaluran mencapai 12,7 juta KPM. Sementara itu, khusus wilayah Jawa Tengah sendiri, penyaluran bantuan beras menyasar 2,35 juta KPM dengan kebutuhan beras diperkirakan sebanyak 70.000 ton, sedangkan untuk wilayah Solo Raya mencapai 565.420 KPM.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, mengatakan bantuan beras ini merupakan salah satu program bantalan sosial yang digulirkan pemerintah sesuai arahan Presiden. Pelaksanaan penyaluran bantuan pangan ini sudah dimulai pada akhir Maret 2023 lalu dan terus berlangsung hingga saat ini.
Baca Juga
"Secara bertahap proses penyaluran bantuan beras ini sudah dimulai sejak 31 Maret 2023, dan Alhamdulillah sampai saat ini berjalan lancar dan akan terus digulirkan selama tiga bulan hingga Mei 2023," ujar Arief.