Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II menjalankan program Asset Recycling untuk menghadirkan nilai tambah (unlock value creation) di lima bandara yang dikelola perseroan.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan program Asset Recycling dijalankan pada aset greenfield dan brownfield.
Aset greenfield adalah aset yang belum memiliki alat produksi, misalnya tanah/lahan kosong yang ada di kawasan bandara. Sementara aset brownfield adalah aset yang sudah memiliki alat produksi, semisal gedung terminal penumpang pesawat di bandara.
“Asset Recycling yang dijalankan AP II adalah memanfaatkan aset eksisting untuk membangun aset baru guna mengoptimalisasi kinerja bandara, memperkuat konektivitas penerbangan dan mengakselerasi pertumbuhan bisnis,” ujar Awaluddin dalam siaran pers, Sabtu (29/7/2023).
Hal tersebut dikatakan dalam ‘Conference on Strategic Projects (PSN): Sustainable Infrastructure Towards Indonesia Emas 2045’ pada tema ‘How The Private Sector can Unlock Value Creation on Existing Infrastructure?’.
Dia menjelaskan saat ini ada 5 bandara AP II yang memiliki potensi untuk diterapkan program Asset Recycling yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Bandara Minangkabau (Padang), Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) dan Bandara Supadio (Pontianak).
Baca Juga
Di Bandara Soekarno-Hatta, asset recycling dilakukan untuk revitalisasi dan pengembangan Terminal 1, 2 dan 3. Selain itu, aset tanah dimanfaatkan untuk pembangunan Terminal 4 pada 2025 - 2027 dan Cargo Village.
Adapun, lanjutnya, tujuan dari Asset Recycling di Bandara Soekarno-Hatta adalah peningkatan kapasitas sehingga Bandara Soekarno-Hatta bisa melayani 120 juta penumpang per tahun dan mengakomodir 1,5 juta - 2,2 juta ton angkutan kargo.
Sementara di 4 bandara lainnya yakni Sultan Mahmud Badaruddin II, Minangkabau, Sultan Syarif Kasim II dan Supadio, disiapkan revitalisasi dan pengembangan kapasitas bandara serta peningkatan bisnis non-aero.
Implementasi Asset Recycling di lima bandara tersebut direncanakan dengan menggunakan skema kemitraan strategis antara AP II dengan mitra.
“Di Bandara Soekarno-Hatta dilakukan kemitraan strategis antara AP II dengan Indonesia Investment Authority [INA],” katanya.
Dia memastikan skema kemitraan strategis ini juga memastikan seluruh aset tetap berada di bawah kuasa AP II.
Adapun kemitraan strategis juga sudah dijalankan AP II bersama mitra di Bandara Kualanamu. Asset Recycling menghadirkan nilai tambah bandara AP II dalam memperkuat konektivitas udara.