Bisnis.com, SURABAYA - Perum Bulog Jawa Timur menyebut stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini mencapai 140.000 ton dan akan terus ditingkatkan untuk mengantisipasi ancaman El Nino terhadap sektor pertanian/pangan.
Kepala Bulog Kanwil Jatim Ermin Tora mengatakan sejauh ini Bulog terus berupaya menyerap gabah petani yang telah panen. Hingga kini Bulog telah menyerap sebanyak 140.000 ton Gabah Kering Panen (GKP) dari petani dengan harga beli sekitar Rp6.000/kg. Adapun, untuk beras mediumnya, dibeli dari produsen dengan harga sekitar Rp9.950/kg.
“Nantinya gabah dari petani maupun produsen beras ini akan dijual sesuai dengan patokan Harga Eceran Tertinggi [HET] yakni Rp10.900/kg,” katanya, Senin (24/7/2023).
Ermin mengatakan Bulog Jatim sendiri memiliki penggilingan modern rice milling plant di Magetan dan Bojonegoro. Rencananya, Bulog akan menambah mesin penggilingan ini di Banyuwangi dan Jember guna mengakomodasi kebutuhan gabah petani untuk diproses menjadi beras.
”Adanya milling plant ini diharapkan dapat membantu petani mengolah gabahnya untuk menjadi beras dengan mesin modern, sehingga mereka tidak perlu menjual dalam bentuk GKG, tetapi cukup Gabah Kering Panen [GKP],” imbuhnya.
Selain mendapatkan pasokan beras dari petani, lanjut Ermin, Bulog juga mendapatkan alokasi beras impor 2023 sebanyak 500.000 ton pada tahap pertama, dan 200.000 pada tahap kedua yang saat ini sedang berlangsung.
Baca Juga
“Untuk Bulog Jatim sendiri mendapatkan alokasi beras impor sebanyak 100.000 ton. Namun, beras impor ini tidak hanya diperuntukan bagi Jatim, tapi didistribusikan juga ke Kalimatan, Papua, Maluku dan Sulawesi,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Dydik Rudy Prasetya mengatakan, produksi padi Jatim pada Juni 2023 tercatat mengalami surplus 389.413 ton. Sehingga stok beras untuk masyarakat saat ini dipastikan aman dan cukup di tengah tantangan adanya kondisi alam El Nino.
“Pada Juni 2023, produksi beras kita mencapai 650.751 ton dari luas panen 183.771 ha. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan Mei yang mencapai 323.243 ton dari luas panen 89.767 ha. Kemudian konsumsi beras pada Juni lalu hanya 261.338 ton sehingga ada surplus 389.413 ton,” jelasnya.
Rudy menambahkan, untuk Juli ini diproyeksikan akan ada panen Gabah kering giling sebanyak 1,059 juta ton dari luas panen 190.269 ha, dan akan menghasilkan beras sebanyak 679.038 ton.
“Pada Juli ini juga akan ada surplus beras, karena rata-rata konsumsi masyarakat Jatim hanya 261.338 ton/bulan,” imbuhnya.