Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Targetkan Impor Beras 2 Juta Ton Rampung Sebelum Akhir Tahun

Bulog menargetkan realisasi penugasan impor beras sebanyak 2 juta ton dapat rampung seluruhnya sebelum akhir tahun ini.
Beras impor dari Vietnam sebanyak 5.000 ton tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022) / BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.
Beras impor dari Vietnam sebanyak 5.000 ton tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022) / BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog akan mengebut pengadaan 2 juta ton beras impor yang menjadi penugasan untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) tahun ini. 

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan, pihaknya menargetkan realisasi penugasan impor beras sebanyak 2 juta ton rampung seluruhnya sebelum 2023 berakhir.

"Sebelum akhir tahun penugasan dan izin impor itu diselesaikan," kata Iqbal saat dihubungi, Selasa (18/7/2023).

Berdasarkan data Perum Bulog, realisasi impor beras sampai dengan 14 Juli 2023 sebanyak 794.825 ton yang terdiri atas dua tahap. Tahap I telah selesai sebanyak 502.798 ton, sementara tahap II sebanyak 292.027 ton yang sebagian masih dalam perjalanan.

Adapun, beras impor yang didatangkan berasal dari sejumlah negara di Asia, yakni Vietnam, Thailand, dan Pakistan. Sementara rencana impor beras dari India, kata Iqbal, hanya sebagai alternatif apabila pasokan dari tiga negara tersebut mengalami kekurangan.

Iqbal menuturkan, pengadaan impor beras 2 juta ton dilakukan untuk menjaga stok beras pemerintah di gudang Bulog tetap berada pada level yang ditentukan, yakni 1,2 juta ton. Sementara itu, Bulog saat ini masih dalam posisi berupaya memenuhi target stok tersebut. 

Nantinya, beras impor tersebut akan digunakan sebagai cadangan beras pemerintah (CBP) yang kemudian digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti bencana alam, bantuan pangan, hingga stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

Iqbal menjelaskan, meskipun beras impor yang didatangkan Bulog memiliki kualitas premium, pihaknya tidak akan merilis beras tersebut ke pasar untuk kebutuhan komersial.

"SPHP untuk ke pasar juga, tapi konteksnya ke pasar itu bukan untuk bisnis tapi konteksnya beras untuk stabilisasi harga," jelasnya.

Selain mengebut pengadaan impor beras, Bulog juga melakukan penyerapan beras di petani. Berdasarkan data yang dirilis Bulog, sepanjang semester I/2023, total penyerapan beras di dalam negeri sebesar 692.571 ton. Jumlah penyerapan di semester I/2023 tersebut lebih tinggi 25,7 persen dibandingkan penyerapan pada periode yang sama tahun 2022 sebanyak 550.809 ton.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menuturkan bahwa pihaknya perlu merealisasikan impor beras sebesar 1,56 juta ton pada semester II/2023. Kebutuhan yang menjadi bagian dari penugasan impor 2 juta ton itu seiring dengan wacana perpanjangan periode bantuan sosial (bansos) beras hingga akhir tahun 2023.

Adapun, realisasi bansos beras tahap I hingga Juli 2023 sebanyak 637.264 ton, sementara stok beras Bulog per 14 Juli 2023 sebanyak 711.021 ton.

Berdasarkan prakiraan data yang dibuat Bulog, realisasi impor beras sepanjang Januari - Juli 2023 tercatat sebanyak 879.167 ton. Bulog memproyeksikan impor beras pada periode Juli - Desember 2023 sebanyak 1,56 juta ton. Dengan begitu, secara total impor beras sepanjang tahun 2023 diestimasikan mencapai 2,43 juta ton.

"Jika program ini [bansos beras tahap II] jadi dilaksanakan, artinya Perum Bulog akan merealisasikan penugasan impor untuk menjaga ketersediaan akhir tahun stok Bulog di level 1,2 juta ton," ujar Buwas dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang ditayangkan secara virtual, Senin (17/7/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper