Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menuturkan bahwa pihaknya perlu merealisasikan impor beras sebesar 1,56 juta ton pada semester II/2023. Kebutuhan yang menjadi bagian dari penugasan impor 2 juta ton itu seiring dengan wacana perpanjangan periode bantuan sosial (bansos) beras hingga akhir tahun 2023.
Adapun, realisasi bansos beras tahap I hingga Juli 2023 sebanyak 637.264 ton, sementara stok beras Bulog per 14 Juli 2023 sebanyak 711.021 ton.
Berdasarkan prakiraan data yang dibuat Bulog, realisasi impor beras sepanjang Januari - Juli 2023 tercatat sebanyak 879.167 ton. Bulog memproyeksikan impor beras pada periode Juli - Desember 2023 sebanyak 1,56 juta ton. Dengan begitu, secara total impor beras sepanjang tahun 2023 diestimasikan mencapai 2,43 juta ton.
"Jika program ini [bansos beras tahap II] jadi dilaksanakan, artinya Perum Bulog akan merealisasikan penugasan impor untuk menjaga ketersediaan akhir tahun stok Bulog di level 1,2 juta ton," ujar Buwas dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang ditayangkan secara virtual, Senin (17/7/2023).
Buwas mengeklaim bahwa penyaluran program bansos beras kepada lebih dari 21 juta keluarga penerima manfaat (KPM) telah berhasil mengendalikan harga beras di pasaran selama 8 pekan terakhir. Klaim harga beras terkendali itulah yang mendorong pemerintah berencana memperpanjang program bantuan beras kepada KPM hingga Desember 2023.
"Adanya program bantuan pangan yang didistribusikan langsung ke KPM secara langsung mengurangi permintaan di pasar," ucap Buwas.
Baca Juga
Kendati demikian, Buwas menegaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan penyaluran bansos, stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) maupun stok beras pemerintah, Bulog mengandalkan dua sumber penyerapan, yakni dalam maupun luar negeri.
Adapun, realisasi penyerapan beras dari dalam negeri oleh Bulog sepanjang semester I/2023, yakni sebesar 692.571 ton. Buwas menyebut, penyerapan dalam negeri tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 550.809 ton.
Dia menambahkan, sebagai antisipasi penurunan produksi beras di semester II/2023 karena ancaman El Nino, Bulog bakal mengoptimalkan penyerapan di wilayah-wilayah sentra beras, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Menyitir data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 17 Juli 2023, rata-rata harga beras medium secara nasional sebesar Rp11.920 atau naik 0,42 persen dibandingkan harga kemarin. Selain itu, rata-rata harga beras medium selama Juni 2023 sebesar Rp11.850 per kilogram, lebih tinggi 10,33 persen dibandingkan harga rata-rata pada Juni 2022 sebesar Rp10.740 per kilogram.