Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan proses perbaikan pada jalan lintas timur (Jalintim) yang berlokasi di Kota Palembang, Sumatra Selatan akan rampung pada Agustus tahun ini.
Mengutip laporan yang dibagikan PUPR dalam akun instagram resminya @kemenpupr, preservasi Jalintim tersebut dilakukan dengan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Secara terperinci, dijelaskan bahwa perbaikan Jalintim di Sumsel ini menjadi proyek KPBU pertama pada sektor jalan non-tol.
"Sebelum dipreservasi, kemantapan Jalintim Kota Palembang hanya sekitar 77,56 persen," jelas PUPR, dikutip Senin (24/7/2023).
Adapun, usai perbaikan jalan rampung digelar, kondisi kemantapan jalan akan mencapai level 100 persen.
Untuk diketahui, suksesi preservasi Jalintim menggandeng badan usaha pelaksana, yakni PT Jalintim Adhi Abipraya, di mana ruang lingkup preservasi dibagi ke dalam tiga jenis.
Baca Juga
Pertama, rekonstruksi dan pemeliharaan enam ruas jalan sepanjang 29,87 kilometer (km), meliputi Jl Srijaya Raya, Jl Mayjen Yusuf Singadekane, Jl Soekarno Hatta, Jl Akses Terminal Alang-Alang, Jl Sultan Mahmud Badarudin II, dan Jl Letjen Alamsyah Ratu Perwiranegara.
Kedua, rehabilitasi dan pemeliharaan sebanyak 14 unit jembatan dengan total panjang mencapai 2.575,79 meter. Ketiga, pembangunan dua fasilitas unit pelaksana penimbangan kendaraan bermotor (UPPKB).
Karena dibangun dengan menggunakan skema KPBU, PUPR menyebut bahwa dalam proses pembangunannya dinilai mampu meringankan beban APBN.
Adapun, sejumlah manfaat perbaikan Jalintim di Sulsel lainnya, yakni mampu mengendalikan kendaraan over load dan over dimension (ODOL) alias truk obesitas dengan fasilitas UPPKB yang dilengkapi dengan high speed WIM.
Ke depan, diharapkan juga perbaikan Jalintim dapat menghadirkan manfaat berupa terciptanya ruang interaksi sosial di trotoar Jalan Akses Terminal Alang-Alang Lebar dan Jalan Soekarno-Hatta yang mengadopsi kearifan lokal.