Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia angkat bicara terkait penurunan kinerja logistik atau Logistic Performance Index (LPI) Indonesia pada 2023 menurut versi Bank Dunia.
Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Akbar Djohan mengatakan, pihaknya cukup terkejut dengan penurunan kinerja logistik Indonesia pada 2023. Pasalnya, pada saat yang bersamaan, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menyebut kinerja pelabuhan Indonesia termasuk dalam kategori 20 negara terbaik di dunia.
“Hasil ini cukup mengejutkan di tengah hasil UNCTAD terkait pelabuhan kita yang masuk 20 besar dunia. Namun, di sisi lain LPI kita drop 17 peringkat menjadi ke-63 pada 2023,” jelas Akbar dalam Konferensi Pers dan Launching Transport Logistic Southeast Asia di Menara Kadin, Kamis (20/7/2023).
Akbar menuturkan beberapa indikator yang menjadi kriteria penilaian kinerja LPI kurang tepat jika diaplikasikan secara merata pada seluruh negara.
Dia mencontohkan, penilaian pada aspek international shipment Singapura tidak dapat disamakan dengan Indonesia. Hal ini mengingat status kedua negara yang berbeda pada rantai logistik internasional.
“Kita tidak bisa bandingkan international shipping Singapura dengan Indonesia, karena Indonesia adalah tujuan terakhir (final destination), sementara Singapura itu sebagai transhipment shipping,” ujarnya.
Baca Juga
Akbar menilai, seharusnya ada ada indikator yang dapat mempertimbangkan kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan. Menurutnya, posisi Indonesia sebagai negara kepulauan memunculkan tantangan tersendiri dalam upaya standardisasi pelayanan logistik.
Hal tersebut kemudian perlu dilengkapi dengan adanya sebuah dashboard yang dapat menyajikan data-data logistik terkait secara real-time. Sehingga, pemangku kepentingan terkait termasuk Bank Dunia dapat memantau kriteria-kriteria tersebut secara cepat dan tepat
“Kami melihat 4 pilar itu harus diukur kembali, agar ada benchmarking yang tepat dan juga bisa gambarkan situasi konkrit di lapangan,” imbuhnya.
Adapun, Akbar mengatakan Kadin menganggap hasil laporan tersebut sebagai perspektif pihak lain terhadap kinerja sektor logistik Indonesia. Menurutnya, seluruh stakeholder terkait perlu merespon laporan ini dengan terus meningkatkan kolaborasi dan koordinasi agar kinerja logistik dapat terkerek naik.
“Respon itu memang diperlukan, tetapi bukan yang negatif. Kita harus mencermati dan mensiasati hasil LPI yang memiliki 6 parameter tersebut,” imbuhnya.