Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Anak Usaha PGN (PGAS) Ikut Lelang Operator Proyek Pipa Gas Cisem I

Empat anak usaha PGN atau PGAS tengah mengikuti lelang terbatas operator gas pipa transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap I (Ruas Semarang-Batang). 
Petugas mengawasi pipa gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN). Istimewa/PGN
Petugas mengawasi pipa gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN). Istimewa/PGN

Bisnis.com, JAKARTA — Empat anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN tengah mengikuti lelang terbatas operator atau transporter gas pipa transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap I (Ruas Semarang-Batang). 

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan, pelelangan terbatas atau beauty contest itu menjaring satu badan usaha yang nantinya bakal bekerja sama dengan Badan Layanan Umum (BLU) Lemigas sebagai perwakilan pemerintah. 

“Jadi operatornya adalah gabungan badan usaha pemerintah, Lemigas, dan perusahaan yang terpilih yang sudah mendaftar ikut beauty contest,” kata Laode saat ditemui Bisnis di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (17/7/2023). 

Laode menargetkan, lelang terbatas itu dapat selesai pada akhir bulan ini untuk dapat mulai menerima gas dari sejumlah lapangan Jawa Timur pada Agustus 2023. 

Di sisi lain, dia menegaskan, kerja sama BLU Lemigas bersama dengan anak usaha PGN pemenang lelang bakal berbentuk kerja sama operasi atau KSO. Artinya, aset yang sudah terbangun dari infrastruktur transmisi Cisem Tahap I sepenuhnya dipegang pemerintah. 

Sementara itu, dia menambahkan, tarif penyaluran gas bumi atau toll fee pipa transmisi Cisem Tahap I masih dikonteskan di dalam pelelangan empat anak usaha PGN tersebut saat ini. 

Kendati demikian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajukan harga tarif penyaluran gas bumi atau toll fee pipa transmisi Cisem Tahap I di rentang US$0,25 sampai dengan US$0,27 per juta metrik British thermal unit (MMBtu). 

“Itu bagian yang dilelangkan, nanti mereka salah satu bersaingnya di situ,” kata dia. 

Adapun, proyek Pipa Gas Cisem Tahap I dibangun dari dana yang berasal dari APBN dengan skema multi years contract (MYC) dengan nilai Rp1,1 triliun. Pipa Gas Cisem akan dialiri oleh gas bumi yang berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru, Wilayah Kerja (WK) Blora; Long Term Plan (LTP) WK Cepu (lapangan Cendana – Alas Tua); dan WK Tuban (lapangan Sumber-2). 

Potensi pemanfaatan Pipa Gas Cisem meliputi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 2026 sebesar 39,42 MMscfd dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 2028 sebesar 25,83 MMscfd.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasfrif mengatakan, pekerjaan aktual pembangunan proyek pipa transmisi gas bumi Cisem Tahap I telah mencapai 91,35 persen per 25 Mei 2023.  

Angka itu melebihi target rencana awal yang dipatok sebesar 90,65 persen pada Juni 2023. Arifin menerangkan dari total panjang pipa Cisem Tahap I sepanjang 60.598 meter, panjang pipa yang sudah terbangun mencapai 58.711 meter.  

"Progres pembangunan pipa gas dari Semarang sampai ke lokasi ini [Batang] tinggal 1,8 kilometer lagi, masih ada dua titik yang belum tersambung karena harus dibor di bawah pondasi dan di bawah jalan, itu akan selesai akhir bulan ini," kata Arifin saat meninjau proyek pembangunan di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, Rabu (7/6/2023). 

Seperti diberitakan sebelumnya, PGN menantikan keputusan pemerintah ihwal penentuan skema operasi pipa transmisi gas bumi Cisem Tahap I.

Penantian itu berkaitan dengan kemungkinan subholding gas PT Pertamina (Persero) itu masuk sebagai operator atau transporter dari interkonekasi pipa gas Pulau Jawa yang ditarget mulai menerima gas Agustus 2023 mendatang.  

“Masih menunggu keputusan pemerintah dalam penentuan skema operasi pipa transmisi termasuk informasi mengenai detail teknis, parameter, dan keekonomian pengusahaan gas bumi di ruas tersebut,” kata Direktur Utama PGAS Arief Setiawan Handoko kepada Bisnis, Kamis (22/6/2023).  

Arief mengatakan, perseroan masih perlu mempelajari lebih lanjut terkait dengan keberlanjutan layanan gas bumi dari pipa transmisi Cisem tersebut. 

“Termasuk besaran toll fee yang ideal yang diharapkan cukup untuk pengoperasian dan pemeliharaan pipa,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper