Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN menantikan keputusan pemerintah ihwal penentuan skema operasi pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap I (Ruas Semarang-Batang).
Penantian itu berkaitan dengan kemungkinan subholding gas PT Pertamina (Persero) itu masuk sebagai operator atau transporter dari interkonekasi pipa gas Pulau Jawa yang ditarget mulai menerima gas Agustus 2023 mendatang.
“Masih menunggu keputusan pemerintah dalam penentuan skema operasi pipa transmisi termasuk informasi mengenai detail teknis, parameter, dan keekonomian pengusahaan gas bumi di ruas tersebut,” kata Direktur Utama PGAS Arief Setiawan Handoko kepada Bisnis, Kamis (22/6/2023).
Arief mengatakan, perseroan masih perlu mempelajari lebih lanjut terkait dengan keberlanjutan layanan gas bumi dari pipa transmisi Cisem tersebut.
“Termasuk besaran toll fee yang ideal yang diharapkan cukup untuk pengoperasian dan pemeliharaan pipa,” kata dia.
Selain itu, kata dia, penilaian kelaikan pengoperasian pipa interkoneksi itu bakal menimbang banyak hal untuk mengukur keekonomian proyek.
Baca Juga
“Hal ini sangat bergantung pada banyak aspek termasuk pada tingkat volume utilisasi pipa nantinya,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajukan harga tarif penyaluran gas bumi atau toll fee pipa Cisem Tahap I di rentang US$0,25 sampai dengan US$0,27 per juta metrik british thermal unit (MMBtu).
Pengajuan rentang harga itu masih menjadi bahasan bersama dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menjelang proyek yang ikut jadi prioritas nasional itu menerima gas perdana pada Agustus 2023.
Selain besaran tarif salur, Kementerian ESDM bersama dengan BPH Migas juga tengah memfinalkan calon kandidat perusahaan sebagai operator atau transporter gas dari pipa transmisi Cisem tahap I tersebut.
“Ada mekanisme yang sedang disiapkan, yaitu format kerja sama dengan badan usaha atau BUMN dalam proses pengoperasian pipa, angka toll fee-nya direntang US$0,25 sampai dengan US$0,27 per MMBtu,” kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman saat dikonfirmasi, Selasa (20/6/2023).
Laode memastikan calon operator pipa transmisi Cisem bakal ditetapkan paling lambat Agustus 2023 saat target salur gas dari sejumlah wilayah kerja (WK) Jawa Timur menuju kawasan industri Jawa Tengah berjalan saat itu.
Di sisi lain, menurut Laode, harga kisaran toll fee yang direntang cukup sempit itu terbilang menarik bagi calon pengembang untuk mengoperasikan pipa transmisi tersebut. Kendati demikian, kisaran harga itu belum kunjung diputuskan hingga saat ini.