Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Bahan Baku Semester II/2023 Bakal Terdongkrak Hajat Pemilu

Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus US$3,45 miliar pada Juni 2023.
Ilustrasi industri berbahan baku benang./Bloomberg-David Paul Morris
Ilustrasi industri berbahan baku benang./Bloomberg-David Paul Morris

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha menilai kinerja impor bahan baku untuk manufaktur bakal terungkit seiring ramainya permintaan pada periode kampanye terkait Pemilu 2024.

Mantan Ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Benny Soetrisno memperkirakan nilai impor bahan bahan baku akan terkerek naik pada semester II/2023 lantaran adanya aktivitas kampanye jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) ini memperkirakan, kenaikan nilai impor bahan baku kemungkinan sekitar 10 persen.  “Kalau saya hitung secara agregat nggak lebih dari 10 persen,” katanya kepada Bisnis, Senin (17/7/2023).

Dia menuturkan pesta demokrasi yang mulai berjalan tahun ini berkaitan erat dengan berbagai macam material khususnya tekstil maupun logistik. Dengan begitu, maka kebutuhan bahan baku dipastikan meningkat sehingga berimbas pada impor bahan baku. 

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus US$3,45 miliar pada Juni 2023. Secara kumulatif Januari-Juni 2023, surplus tercatat sebesar US$19,93 miliar, turun 20,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, saat bersamaan terjadi penurunan nilai impor bahan baku/penolong dari sebesar US$15,31 miliar pada Mei 2023 menjadi US$12,36 miliar. Adapun secara tahunan, nilai impor bahan baku penolong tercatat turun 23,8 persen pada Juni 2023. 

Di sisi lain, Benny berharap pelaku usaha dapat dimudahkan dalam perizinan untuk melakukan aktivitas perdagangan. Tujuannya, agar aktivitas perekonomian dalam negeri kembali meningkat. 

Selain itu, pemerintah diharapkan dapat menambah produk-produk pembiayaan, mengingat jumlah model pembiayaan di Indonesia masih sangat terbatas. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper