Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil survei kegiatan dunia usaha pada kuartal II/2023 tercatat meningkat dari kinerja kuartal I/2023.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan hal tersebut tercermin dari dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 16,62 persen, lebih tinggi dari SBT pada kuartal I/2023 sebesar 11,05 persen.
“Peningkatan kinerja kegiatan usaha tersebut mayoritas terjadi pada lapangan usaha (LU), utamanya pertanian, kehutanan, dan perikanan yang seiring dengan pola historis musim panen tanaman bahan makanan dan hortikultura,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (14/7/2023).
Selain itu, LU industri pengolahan sejalan dengan peningkatan aktivitas industri dan kapasitas penyimpanan yang mendukung.
BI mencatat untuk kinerja LU konstruksi juga terindikasi meningkat sejalan dengan dimulainya pembangunan proyek domestik.
Sementara LU Perdagangan Besar dan Eceran, LU Transportasi dan Pergudangan, dan LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum meningkat sejalan dengan peningkatan permintaan saat Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri 1444 H.
Baca Juga
Sejalan dengan hal tersebut, Erwin menyampaikan bahwa kapasitas produksi terpakai pada kuartal II/2023 mencapai 74,88 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada kuartal I/2023 sebesar 72,33 persen.
Meningkatnya kinerja dunia usaha juga terbutki dari penggunaan tenaga kerja yang terindikasi meningkat dan berada dalam fase ekspansi.
Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha terindikasi membaik dari seluruh aspek, yaitu aspek likuiditas dan rentabilitas, dengan akses pembiayaan yang tetap mudah.
Adapun, untuk kuartal III/2023, Erwin memproyeksikan kegiatan usaha tetap kuat, dengan SBT sebesar 15,42 persen, namun lebih rendah dari capaian kuartal II/2023.
Kegiatan usaha yang tetap kuat diprakirakan terjadi pada beberapa LU sekunder, antara lain LU Industri Pengolahan sejalan dengan peningkatan permintaan dan ketersediaan sarana produksi yang mendukung dan LU Konstruksi sejalan dengan meningkatnya permintaan dan berlanjutnya proyek domestik.
