Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerapan Sistem MLFF Bakal Bikin Tarif Tol Naik? Ini Kata Roatex

Roatex Indonesia (RITS) memastikan penerapan sistem transaksi tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) tidak akan berpengaruh pada kenaikan tarif tol.
Pengemudi melakukan transaksi di salah satu gerbang tol di Jakarta, Rabu (5/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pengemudi melakukan transaksi di salah satu gerbang tol di Jakarta, Rabu (5/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Roatex Indonesia System Toll (RITS) memastikan penerapan sistem transaksi tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) tidak akan berpengaruh pada kenaikan tarif tol.

Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), Attila Keszeg, mengatakan selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP) sistem MLFF di Indonesia, pihaknya tidak memiliki wewenang maupun otoritas untuk menentukan tarif tol.

"Saya pun ingin tahu tentang itu [tarif tol dengan sistem MLFF], tapi penentuan tarif bukan wewenang kami. Kami hanya penyedia sistem. Kami hanya menyediakan teknologinya," kata Attila dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Hungaria di RI, Senin (10/7/2023).

Dia pun menegaskan bahwa jika penyesuaian tarif perlu dilakukan, maka RITS akan menyerahkan keputusan tersebut kepada pemerintah. Adapun, RITS hanya membantu dalam hal penyediaan teknologi dan infrastruktur penunjang MLFF.

Tidak hanya itu, Attila menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengeluarkan uang sepeser pun hingga proyek MLFF rampung dan dapat diimplementasikan secara keseluruhan di jalan tol.

Dalam hal ini, RITS telah mengeluarkan anggaran lebih dari Rp1 triliun dari total investasi Rp4,4 triliun untuk mengembangkan sistem tol nirsentuh atau MLFF di Indonesia.

"Kita menanggung biaya untuk proyek MLFF ini sekitar US$300 juta. Tidak ada sepeser pun yang pakai dari anggaran pemerintah, semuanya foreign direct investment (FDI)," ujarnya.

Adapun, salah satu anggaran untuk MCU beserta peralatan di dalamnya sebesar US$40.000 atau setara dengan Rp24 miliar, di mana 1 MCU seharga Rp601 juta.

"Kami sedang mengembangkan perangkat lunak, semua teknik untuk gantries ini, kami mengembangkan cloud untuk penyimpanan, mengoperasikan komponi, ruang kontrol, membeli 40 mobil [MCU]," paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper