Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat mencatat penyusutan defisit neraca perdagangan pada bulan Mei 2023, didorong oleh nilai impor yang turun ke level terendah sejak Oktober 2021.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (7/7/2023), Departemen Perdagangan AS melaporkan defisit neraca perdagangan mencapai US$69 miliar pada Mei, turun 5,5 miliar atau 7,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Data neraca perdagangan ini tidak disesuaikan dengan inflasi dan sejalan dengan estimasi median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom.
Nilai impor barang dan jasa turun 2,3 persen ke US$316,1 miliar, dipimpin oleh penurunan konsumsi dan pasokan industri. Adapun ekspor turun 0,8 persen ke level US$247,1 miliar, dipimpin oleh penurunan pengiriman makanan dan pakan ternak seperti kedelai.
Permintaan barang-barang asing berkurang karena konsumen AS mengurangi pengeluaran mereka untuk barang demi meningkatkan sektor jasa. Penurunan ekspor menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan AS berfokus untuk membuat persediaan lebih sesuai dengan penjualan.
Laporan terpisah dari pemerintah yang dirilis pekan lalu menunjukkan bahwa pengeluaran yang disesuaikan dengan inflasi pada dasarnya telah terhenti dalam beberapa bulan terakhir karena rumah tangga yang merasakan tekanan akibat harga-harga yang tinggi dan kenaikan suku bunga.
Baca Juga
Meskipun defisit mereda dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam di kuartal II/2023, ekonom tidak memperkirakan sektor perdagangan akan memberikan dukungan yang sama terhadap ekonomi seperti tahun-tahun sebelumnya karena permintaan eksternal juga menurun.
Pada basis yang disesuaikan dengan inflasi, defisit neraca perdagangan barang turun menjadi US$89,2 miliar bulan Mei.
Sementara itu, defisit neraca perdagangan barang AS dengan China menyusut ke level terendah sejak Oktober 2022.