Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen memulai kunjungannya ke China mulai dari 6-9 Juli 2023 untuk menemukan kesepahaman ekonomi dan membuka komunikasi.
Mengutip Bloomberg, Kamis (6/7/2023) hal ini akan menjadi ujian bagi Yellen mengenai kebijakannya yang bertujuan untuk mempertahankan dan mengamankan keamanan nasional AS tanpa mencoba menghambat ekonomi China.
Sebagaimana diketahui, kedatangan Yellen Kamis ini (6/7/2023) dilakukan setelah beberapa hari China memberlakukan pembatasan ekspor dua logam penting bagi industri teknologi utama.
Hal tersebut menjadi eskalasi terbaru dalam perang dagang yang meningkat dengan adanya kontrol ekspor AS terhadap semikonduktor dan peralatan pembuatan chip. AS juga baru-baru ini mempertimbangkan pembatasan akses China pada cloud computing.
Prioritas utama Departemen Keuangan juga telah menekan China untuk meningkatkan keringanan utang bagi negara-negara berkembang. Sebagaimana diketahui, China telah menjadi salah satu kreditor terbesar.
Tak hanya itu, sumber ketegangan lainnya juga berasal dari pemerintahan Biden yang membatasi investasi keluar AS di China, yang mencakup investasi tertentu dalam teknologi sensitif, contohnya adalah semikonduktor, AI, dan komputasi kuantum.
China sendiri juga membatasi akses informasi tentang perusahaan-perusahaannya di negaranya. Selain itu, ada juga pertanyaan mengenai posibilitas perusahaan-perusahaan China terdaftar di bursa saham AS.
Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut juga menekankan bahwa negaranya menyambut perusahaan-perusahaan asing.
Buka Saluran Komunikasi jadi Langkah Awal
Saat berada di Beijing, Yellen nantinya akan bertemu dengan pejabat senior pemerintah China. Nantinya Yellen akan membahas mengenai pentingnya mengelola hubungan AS-China secara bertanggung jawab, berkomunikasi langsung tentang bidang-bidang yang menjadi perhatian dan bekerja sama untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dan kesulitan utang di negara-negara miskin.
Direktur pelaksana di Grup Pasar Berkembang TCW David Loevinger mengatakan bahwa mengejutkan berapa sedikitnya pemerintahan AS dan China berbicara di semua tingkatan. Menurutnya, hal ini menjadi fakta bahwa pejabat ekonomi utama di kedua negara tidak mengenal satu sama lain.
Jika harapan perjalanan ini rendah, direktur eksekutif di Asian Trade Centre, Deborah Elms mengatakan bahwa kunjungan Yellen penting karena hubungannya masih belum stabil.
Baca Juga : Kontradiktif! China Batasi Ekspor Logam Penting, Xi Jinping Malah Desak Buka Rantai Pasok |
---|
“Itu membantu menurunkan risiko dan ketidakpastian, bahkan jika pembacaan dari salah satu rapat terlihat sederhana,” jelasnya, mengatakan bahwa langkah pertama untuk menyelesaikan masalah adalah membuka jalur komunikasi.
Para ekonom China terkemuka baru-baru ini juga mengatakan bahwa kunjungan Yellen tidak akan mengubah hubungan bilateral secara mendasar, atau menyelesaikan masalah besar.
Namun, kunjungan tersebut dapat meningkatkan suasana hati dan ‘meletakan dasar’ untuk pembicaraan lebih lanjut.
"Meskipun kunjungannya tidak menyelesaikan masalah-masalah tertentu, kunjungan ini dapat memperbaiki suasana dan memungkinkan suara-suara yang lebih rasional dalam pemerintahan untuk muncul," ucap dekan Institut Studi Internasional di Universitas Fudan di Shanghai Wu Xinbo.