Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan China Masih Agresif Borong Gas Alam Cair (LNG)

China masih terus melakukan aksi borong gas alam cair (LNG) dari luar negeri, meskipun krisis energi di dunia cenderung mereda.
Alasan China Masih Agresif Borong Gas Alam Cair (LNG) /Caspian News
Alasan China Masih Agresif Borong Gas Alam Cair (LNG) /Caspian News

Bisnis.com, JAKARTA – China masih terus melakukan aksi borong gas alam cair (LNG) dari luar negeri, meskipun krisis energi di dunia cenderung mereda.

Seperti dilaporkan oleh Bloomberg, Minggu (2/7/2023), Pemerintah China justru mendorong para importir untuk terus melakukan kesepakatan pembelian gas alam cair dari luar negeri.

Salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Pemerintah China terus mendukung upaya importir untuk menandatangani kontrak jangka panjang dan bahkan berinvestasi dalam fasilitas ekspor. Langkah itu diambil untuk meningkatkan ketahanan energi negara itu.

Hal tersebut membuat China memperkuat posisinya sebagai pengimpor gas alam cair terbesar di dunia pada 2023. Bloomberg pun mencatat, perusahaan China untuk tahun ketiga berturut-turut, menjadi yang terbanyak melakukan pembelian gas dalam bentuk kontrak jangka panjang, dibandingkan perusahaan dari negara lain di dunia.

Sumber itu menyebutkan, China melihat adanya potensi krisis energi di masa depan. Alhasil, Beijing memilih untuk mengambil strategi mengamankan stok dalam negeri demi menghindari krisis energi yang sempat melanda negara itu pada tahun lalu.

“Keamanan energi selalu menjadi prioritas bagi China. Memiliki banyak pasokan dalam portofolionya memungkinkan China mengelola ketidakpastian di masa depan,” kata Toby Copson, Kepala Perdagangan dan Penasehat Global di Trident LNG di Shanghai.

Sebelumnya, Qatar telah menyepakati untuk memasok gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) ke China dengan kontrak selama 27 tahun. Kesepakatan tersebut menjadi salah satu terbesar yang diamankan di Asia.

Qatar dan China telah menyetujui beberapa kesepakatan dalam pembahasan kerja sama di bidang LNG pada Selasa (20/6/2023). Adapun, kesepakatan pertama terkait dengan pembelian saham ekuitas proyek perluasan Lapangan Utara gas alam cair Qatar oleh China National Petroleum Corporation (CNPC).

Saham ekuitas yang akan diakuisisi oleh CNPC itu setara dengan 5 persen dari satu gas train LNG berkapasitas 8 juta metrik ton per tahun. Kesepakatan kedua yaitu perjanjian pasokan LNG oleh Qatar sebesar 4 juta metrik ton per tahun kepada China. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan 27 tahun ke depan.

“Hari ini kami menandatangani dua kesepakatan yang akan meningkatkan hubungan kuat kami dengan salah satu pasar gas terpenting di dunia sekaligus pasar utama produk energi Qatar,” ujar CEO QatarEnergy Saad al-Kaabi dikutip dari Reuters Rabu (21/6/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper