Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: PHK Korporasi Global hingga Prospek Harga Bitcoin

Berita tentang arus deras PHK korporasi global bersama sejumlah berita lainnya menjadi pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini.
Ilustrasi top 5. Sumber: Canva
Ilustrasi top 5. Sumber: Canva

Bisnis.com, JAKARTA — Pemutusan hubungan kerja (PHK) makin marak terjadi di antara perusahaan multinasional dari berbagai sektor. Peralihan pandemi hingga penurunan permintaan telah memaksa perusahaan untuk melakukan efisiensi di tengah kondisi ekonomi global yang menantang.

Berita tentang arus deras PHK korporasi global menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id, Kamis (29/6/2023):

1. Arus Deras PHK Menyapu Korporasi Global

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) tengah menggulung sederet perusahaan bertaraf global. Kendati sebagian besar berasal dari sektor teknologi, beberapa lainnya juga merupakan pemimpin pasar seperti Ford dan Goldman Sachs.

Anak usaha Alphabet Inc., Google, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan di layanan pemetaan dan navigasi Waze. Keputusan PHK ini menjadi langkah terbaru raksasa teknologi ini untuk memangkas beban operasional di tengah upaya efisiensi di Silicon Valley.

Juru bicara Google mengatakan sejumlah posisi di divisi periklanan di Waze akan dihilangkan setelah perusahaan mulai beralih menggunakan teknologi periklanan Google. 

"Sebagai bagian dari pembaruan ini, kami telah mengurangi peran-peran yang berfokus pada monetisasi iklan Waze dan menyediakan sumber daya mobilitas dan opsi pesangon bagi karyawan sesuai dengan persyaratan lokal," kata juru bicara tersebut dalam sebuah pernyataan.

 

2. Alarm JP Morgan & Efek Domino Pada Saham Batu Bara

JP Morgan memproyeksikan bahwa tren harga gas Eropa kemungkinan hanya akan berlangsung singkat. Situasi tersebut akan menyeret laju komoditas batu bara, yang kemudian dapat menimbulkan efek domino terhadap saham batu bara Tanah Air.

Sebagaimana diketahui, harga gas alam dan batu bara saling berkaitan. Ketika harga gas cenderung naik, batu bara berpeluang untuk lebih dilirik. Begitu juga sebaliknya. Di kalangan investor, lonjakan dan volatilitas harga gas UE dalam sebulan terakhir menimbulkan pertanyaan mengenai peluang naiknya permintaan batu bara.  

“Menurut kami, lonjakan ini dapat berlangsung singkat dengan tingkat penyimpanan gas UE yang tinggi selama hampir lima tahun di kisaran 74 persen,” ujar para analis, dikutip Rabu (28/6/2023). 

Keterkaitan batu bara Newscastle terhadap harga gas alam, membuat JP Morgan memperhitungkan lintasan harga yang cenderung datar pada batu bara sebelum potensi pemulihan permintaan pada akhir tahun bertepatan dengan musim dingin.

 

3. Blak-Blakan Bos BPJS Kesehatan Sebut Tak Butuh Dana Talangan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyebut tak membutuhkan dana talangan pada 2023, untuk menjaga kinerja dan arus kas di jalur positif. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. 

Dia menjelaskan bahwa arus kas atau cash flow yang dimiliki BPJS Kesehatan masih terhitung positif, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.   Catatan positif tersebut terbilang menjadi yang pertama kalinya terjadi dalam sejarah  BPJS Kesehatan di Indonesia.

“Tahun 2023, BPJS Kesehatan tidak akan mendapat dan tidak perlu dana talangan,” kata Ghufron kepada Bisnis, Rabu (28/6/2023).

Dia melanjutkan, BPJS Kesehatan juga tengah melakukan berbagai strategi untuk terus menjaga kinerja dan arus kas tetap berada di jalur positif. “Sehingga kami belum perlu dana talangan di tahun 2023 ini,” imbuhnya.

Bahkan, Ghufron menyebut BPJS Kesehatan juga tidak mendapatkan dana talangan pada 2022, melainkan pihaknya membenahi seluruh utang di rumah sakit (RS), sehingga tidak lagi memiliki utang alias tak ada lagi tunggakan di RS. 

 

4. Optimalisasi Pendapatan Pajak Menantang

Penerimaan negara sepanjang 5 bulan pertama tahun ini tumbuh melambat di setiap posnya, memperlihatkan tanda pelemahan ekonomi yang mulai muncul. Hal ini cukup mengkhawatirkan di tengah melempemnya harapan pemulihan ekonomi global.

Indonesia sebagai negara yang banyak mengandalkan pendapatan pajak penghasilan (PPh), mulai melihat sektor bisnis kurang menggeliat. Hal itu diakui oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hal itu ditambah dengan harga komoditas yang melemah bisa menambah tantangan bagi otoritas pajak.

Harga gas alam, misalnya, turun sebesar 38 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd). Batu bara juga anjlok signifikan mencapai 63,8 persen (yetd), sedangkan harga minyak dan CPO masing-masing mengalami penurunan sebesar 14,3 persen dan 15,1 persen (ytd).

Kondisi tersebut secara langsung menekan penerimaan PPh Badan dengan pertumbuhan 24,8 persen sepanjang 5 bulan pertama tahun 2023. Angka itu jauh lebih lemah dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 125,5 persen yang memang diuntungkan dengan ledakan harga komoditas.

“Ini memberikan dampak khususnya pada PPh Badan karena moderasi harga komoditas ini akan membuat pelaku usaha di sektor komoditas akan melakukan penyesuaian pembayaran angsuran PPh Pasal 25,” kata Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo.

 

5. Menguji Prospek Bitcoin Cs Pertahankan Catatan Historis

Prospek harga Bitcoin Juli 2023 akan bergantung pada pencapaian harga akhir Juni. Sementara secara historis, harga Bitcoin pada Juli setiap tahunnya mengalami peningkatan. 

Pada akhir Juni ini, pasar aset digital khususnya kripto terbilang kembali bangkit dengan cepat. Kondisi tersebut tercermin dari total kapitalisasi pasar aset kripto yang telah rebound hingga naik lebih dari 20 persen. 

Kenaikan tersebut dimulai pada 15 Juni dari US$975 miliar hingga sempat menyentuh angka US$1.178 triliun pada 23 Juni 2023. Adapun saat ini, total kapitalisasi pasar aset kripto berada pada kisaran US$1,14 triliun.

Tentunya hal tersebut akan berpengaruh terhadap keputusan investor dalam penempatan investasi. Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan, berdasarkan data Coinglass menunjukkan perubahan harga Bitcoin rata rata naik sebesar 9,18 persen di setiap bulan Juli sejak 2013 hingga 2022.

“Jika Bitcoin mampu menutup bulan Juni dengan bertengger di atas US$30.000 maka ada peluang Bitcoin untuk lanjut naik ke US$32.000 di minggu pertama bulan Juli,” kata Panji dikutip Rabu (28/6/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper