Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah merealisasikan belanja negara dari APBN sebesar Rp1.005 triliun hingga akhir Mei 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi tersebut setara dengan 32,8 persen dari pagu anggaran belanja tahun 2023 yang sebesar Rp3.061,2 triliun.
Jika dibandingkan dengan posisi yang sama pada tahun lalu, realisasi belanja negara pada Mei 2023 tercatat hanya tumbuh sebesar 7,1 persen.
Untuk belanja pemerintah pusat, Sri Mulyani mengatakan telah terealisasi belanja sebesar Rp714,6 triliun, tumbuh sebesar 9,3 persen secara tahunan.
Dari jumlah tersebut, belanja kementerian dan lembaga (K/L) hingga akhir Mei 2023 telah terealisasi sebesar Rp326,2 triliun, atau mencapai 32,6 persen dari target APBN 2023.
“Ini terutama yang bisa belanja cukup cepat adalah penyaluran untuk berbagai bansos dan untuk beberapa bantuan atau pembangunan infrastruktur,” katanya dalam Konferensi Pers APBN Kita, Senin (26/6/2023).
Baca Juga
Sejalan dengan itu, belanja non-K/L hingga akhir Mei 2023 telah terealisasi sebesar Rp388,4 triliun atau mencapai 31,2 persen dari target APBN.
Realisasi belanja tersebut utamanya untuk pembayaran manfaat pensiun, pembayaran kompensasi energi, dan penyaluran subsidi.
Sri Mulyani menambahkan sebesar 51,2 persen dari total realisasi belanja pemerintah pusat, belanja sebesar Rp366,2 triliun merupakan belanja yang langsung dinikmati oleh masyarakat.
Dia mencontohkan untuk belanja non-K/L, pemerintah telah membayarkan subsidi dan kompensasi listrik sebesar Rp35,6 triliun yang dinikmati langsung oleh sebanyak 39,2 juta pelanggan subsidi.
Pemerintah juga telah melakukan pembayaran subsidi dan kompensasi BBM sebesar Rp43,7 triliun, juga subsidi LPG 3 kg sebesar Rp26,9 triliun.
Selain itu, belanja untuk Kartu Prakerja telah terealisasi sebesar Rp1,5 triliun dan pemberian subsidi perumahan yang mencapai Rp301,9 miliar hingga Mei 2023.
Sementara, dari belanja K/L telah terealisasi belanja untuk bansos sebesar Rp50,7 triliun, belanja untuk pendidikan terealisasi sebesar Rp17,98 triliun, dan belanja untuk infrastruktur sebesar Rp47,7 triliun.