Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina dan Petronas Bakal Ambil Alih Hak Partisipasi Shell di Masela

Menteri ESDM Indonesia Arifin Tasrif mengatakan Pertamina dan Petronas sedang melakukan negosiasi
Blok migas/Ilustrasi
Blok migas/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa Pertamina dan Petronas berencana untuk bersama-sama mengambil alih hak partisipasi Shell dalam proyek gas Masela di Indonesia. 

Shell telah berusaha untuk mendivestasi 35% sahamnya di Masela dan pihak berwenang Indonesia ingin perusahaan menyelesaikan kesepakatan untuk memajukan proyek setelah bertahun-tahun tertunda.

“Mereka berdua sedang melakukan negosiasi. Mereka harus mematangkan skema bersama seperti apa yang sedang mereka persiapkan” kata Arifin dikutip dari Reuters, Senin (26/3/2023). 

Sementara itu Petronas mengatakan “secara aktif mencari peluang baru untuk memastikan perusahaan tetap tangguh dalam lanskap energi yang berkembang”, tetapi tidak berkomentar secara khusus mengenai proyek Masela.

Adapun Juru Bicara Shell menolak berkomentar mengenai aktivitas portofolio yang sedang berlangsung.

Indonesia mengalami penurunan produksi minyak dan gas dalam beberapa tahun terakhir karena menipisnya blok, sementara beberapa proyek besar baru, seperti Masela dan Indonesia Deepwater Development (IDD) menghadapi penundaan. 

Waktu terus berjalan bagi Indonesia untuk memanfaatkan cadangan hidrokarbonnya yang sangat besar bahkan ketika negara-negara di seluruh dunia beralih ke bahan bakar non-fosil untuk mengurangi emisi.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan bahwa hidrokarbon akan menjadi bagian penting dari bauran energi Asia Tenggara dan pencapaian target net-zero emisi tidak boleh dengan mengorbankan pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya.

Pertamina dan Petronas sedang mempersiapkan perjanjian penjualan dengan Shell, kata Arifin, menambahkan bahwa dia berharap kesepakatan akan diselesaikan dalam waktu satu bulan.

Dirut Pertamina mengatakan sedang menyelesaikan kesepakatan proyek Masela pada awal Juni 2023.

Proyek ini dipimpin oleh Inpex Jepang, yang memiliki 65% saham. Itu dirancang untuk memiliki volume produksi LNG tahunan mencapai 9,5 juta metrik ton pada puncaknya.

Awal tahun ini, Inpex mengajukan rencana pengembangan yang direvisi untuk memasukkan penangkapan dan penyimpanan karbon.

Secara terpisah, terkait proyek gas IDD, Arifin mengatakan bahwa Eni dari Italia telah berdiskusi untuk mengambil alih saham Chevron di proyek tersebut “sejak lama”.

Pemerintah mengharapkan negosiasi pengoperasian proyek akan selesai pada Juli, tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper