Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operasi Pasar Murah di 342 Titik, Bapanas Jamin Harga di Pedagang Tak Terganggu

Badan Pangan Nasional menggelar program Gerakan Pangan Murah (GPM) atau pasar murah di 342 titik yang tersebar di 37 provinsi dan 301 kabupaten/kota.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, usai menghadiri Peluncuran Mobil Logistik Pangan bersama Foodbank of Indonesia (FOI) di Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2023) - BISNIS/Ni Luh Angela.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, usai menghadiri Peluncuran Mobil Logistik Pangan bersama Foodbank of Indonesia (FOI) di Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2023) - BISNIS/Ni Luh Angela.

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggelar program Gerakan Pangan Murah (GPM) atau pasar murah di 342 titik yang tersebar di 37 provinsi dan 301 kabupaten/kota. Program ini dipastikan tidak akan mengganggu harga pangan di level pedagang.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa dalam menggelar GPM, pemerintah berkolaborasi dengan produsen hingga pedagang untuk menjaga stabilisasi harga pangan. Oleh karena itu, menurutnya, program pasar murah ini tidak mengganggu harga pangan di level produsen hingga pedagang.  

"Insyaallah enggak [mengganggu], karena pengusaha, peternak, produsen itu, senang kalau ada standby buyer sehingga tugas beliau-beliau, perintah Pak Presiden produksi," ujar Arief kepada awak media usai acara Peluncuran Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional di Jakarta, Senin (26/6/2023).

Arief mengatakan, pelaksanaan GPM ini akan menyediakan berbagai bahan pangan pokok dengan harga terjangkau atau di bawah harga pasar, seperti beras, telur, cabai, bawang merah, bawang putih, daging ayam, daging sapi, gula, minyak goreng, serta aneka sayuran, dan buah-buahan.

"Di hulu kita arus jaga, tingkat produksi harus di atas harga tingkat produksi petani dan wajar. Kemudian di hilir dijaga supaya daya beli masyarakat terjangkau," kata Arief.

Dia memastikan, harga pangan yang akan dijual memenuhi aturan yang telah dibentuk, seperti harga acuan pembelian di tingkat produsen, harga acuan penjualan, hingga harga eceran tertinggi.  

"Pokoknya perintahnya harga wajar di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen. Harganya terlalu rendah, nanti tutup semua. Kalau harganya ketinggian, Indonesia dengan 270 juta lebih penduduk ini kan perlu dijaga daya belinya sehingga harga itu wajar," tutur Arief.

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa peluncuran GPM pada hari ini menjadi aksi nyata peran pemerintah menjaga inflasi pangan sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, GPM ini merupakan momentum membanggakan karena seluruh stakeholder pangan dari pemerintah pusat, BUMN pangan semuanya hadir untuk memperkuat sinergi dalam menjaga pangan.

“GPM serentak hari ini dilakukan di 301 kabupaten kota. Saya sangat mengapresiasi gelora dan semangat yang luar biasa kabupaten kota yang berpartisipasi hari ini. Kita torehkan sejarah GPM terbanyak sedunia,” ungkap Arief.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper