Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) akan melakukan retrofit pada 19 rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) mulai tahun ini.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait dalam upaya pemenuhan kebutuhan armada KRL dalam 5 tahun ke depan.
Hal ini dilakukan untuk mengakomodir pengguna yang saat ini sudah diangka 850.000 per hari, dengan volume tertinggi pada tahun ini adalah 975.000 dan akan terus bertambah.
"Kebutuhan ini juga sebagai penambahan kapasitas angkut pengguna dan sebagai penggabti kereta yang dikonservasi," kata Anne dalam keterangan resminya, Minggu (25/6/2023).
Terkait peremajaan armada, Anne mengatakan KAI Commuter akan meretrofit total sebanyak 19 rangkaian kereta (trainset) yang akan dimulai pada 2023. Sementara itu, penggantian armada akan dilakukan dengan mendatangkan 3 unit KRL baru pada 2024.
Selanjutnya, KAI Commuter juga telah berkontrak dengan PT Industri Kereta Api (Inka) untuk pengadaan 16 trainset baru dalam rangka penambahan kapasitas yang akan dikirimkan secara bertahap pada 2025-2026.
Baca Juga
Anne melanjutkan, KAI Commuter kemudian akan mendatangkan 8 sarana KRL baru pada 2027. Dengan demikian, total 24 trainset baru akan didatangkan dari PT Inka sampai 2027.
"Ini adalah bentuk dukungan KAI Commuter untuk produksi KRL dalam negeri, yang pastinya akan tumbuh terus," ujar Anne.
Dalam proses seluruh pengadaan sarana KRL tersebut, selain pendanaan dari PT KAI dan KAI Commuter, juga ada opsi dukungan Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
Anne menjelaskan, hal ini sangat penting untuk peningkatan pelayanan kepada pengguna kedepannya dan dukungan terhadap produksi sarana KRL dalam negeri.
Dia mengatakan, hal tersebut terus dikaji dan dikoordinasikan dengan stakeholder. Anne mengatakan, KAI Commuter juga tengah mengkaji dan menghitung dampak pengadaan sarana KRL ini terhadap skema public service obligation atau PSO.
KAI Commuter bersama PT KAI (Persero) sebagai Induk Perusahaan secara rutin terus berkoordinasi dengan PT INKA mengenai proses pengadaan sarana melalui skema retrofit ataupun skema pengadaan sarana baru produksi PT INKA untuk memastikan seluruh proses pengadaan tersebut tidak menganggu operasional dan pelayanan Commuter Line Jabodetabek.