Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor KRL Bekas Ditolak, Bos KAI Kaji Dampak Lanjutannya

Dirut PT KAI sedang mengkaji dampak lanjutan dari keputusan pemerintah tolak opsi impor KRL bekas dari Jepang.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo saat ditemui awak media di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jakarta, Jumat (23/6/2023). / BISNIS - Indra Gunawan
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo saat ditemui awak media di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jakarta, Jumat (23/6/2023). / BISNIS - Indra Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) sedang mengkaji dampak lanjutan seiring dengan keputusan pemerintah tolak impor KRL bekas dari Jepang.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengatakan pihaknya masih mengkaji langkah-langkah selanjutnya seiring dengan ditolaknya usulan impor kereta bekas.

“KCI akan mengikuti arah pemerintah, karena pemerintah tidak akan mengimpor kereta bukan baru. Jadi kita akan mengikuti peraturan,” ujar Didiek kepada awak media, Jumat (23/6/2023).

Dia mengungkapkan, penolakan impor bekas tersebut tentunya mengandung konsekuensi baik dari sisi nilai investasi maupun subsidinya.

“Melakukan importasi atau kereta bukan baru pasti ada konsekuensi kan. Nilai investasi maupun PSO [Public Service Obligation]-nya kan,” ucap Didiek.

Menurut dia, semua kajian dampak dilarangnya impor KRL bekas nanti akan disampaikan kepada pemerintah secepatnya.

“Kita sedang godok dengan semua stakeholder,” ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemperin) tetap menolak rencana impor kereta bekas dari Jepang. Semula permintaan impor datang dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang berharap pemerintah memberi izin mengimpor sebanyak 10-12 rangkaian kereta bekas tahun ini.

Selain itu, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga menilai jumlah armada KRL yang saat ini beroperasi terbilang masih mencukupi, yakni sebanyak 1.114 unit.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai kereta lama masih bisa diperbarui dengan teknologi baru sehingga bisa kembali dipergunakan. "Jangan salah ya, pemerintah memutuskan retrofit," kata Agus kepada awak media, Kamis (9/3/2023).

Sementara itu, perusahaan Badan Usaha Miliki Negara (BUMN), PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT Inka akan mengkaji rencana retrofit untuk rangkaian kereta rel listrik (KRL) milik PT Kereta Commuterline Indonesia atau KAI Commuter yang akan dipensiunkan pada 2023-2024. Retrofit bisa menambah usia pakai KRL hingga 10 tahun ke depan.

“Kami sedang siapkan kajian untuk retrofit KRL milik KCI. Rencana retrofit itu pada dasarnya yang kami gunakan hanya car body-nya, sementara teknologi-teknologinya diganti dengan yang baru,” Direktur Utama Inka Eko Purwanto dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi Vi DPR RI di Kompleks Parlemen, Senin (27/3/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper