Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Tolak Barang Bekas, RI Bakal Impor 3 Rangkaian KRL Baru

Pemerintah tidak menyetujui impor KRL bekas dari Jepang, tetapi berencana untuk mengimpor tiga unit rangkaian KRL baru.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah berencana untuk mengimpor tiga unit rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru untuk mengantisipasi kebutuhan armada selama opsi retrofit dijalankan pada kereta-kereta existing.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, pemerintah memutuskan tidak menyetujui opsi impor KRL bekas dari Jepang dan memilih opsi retrofit atau memperbarui teknologi dan suku cadang pada rangkaian kereta (trainset) existing di Indonesia. Keputusan tersebut diambil dalam rapat bersama pihak-pihak terkait 4 hari yang lalu.

Untuk mengantisipasi pengurangan armada, Luhut mengatakan, pemerintah telah merencanakan untuk mengimpor tiga trainset baru. Menurutnya, upaya impor rangkaian kereta baru tersebut kemungkinan akan memakan waktu sekitar 1 – 2 tahun.

“Jadi kritisnya [kebutuhan kereta] itu hanya tahun depan sampai 2025,” jelas Luhut di Stasiun KCIC Halim, Jakarta pada Kamis (22/6/2023).

Adapun, Luhut juga memastikan pelayanan KRL Jabodetabek akan tetap optimal dan tidak bermasalah selama retrofit dijalankan. Dia menjelaskan, langkah untuk tidak mengimpor KRL bekas sudah melalui berbagai kajian dan analisa dari para ahli di lapangan.

Selanjutnya, dia menuturkan, pemenuhan kebutuhan rangkaian KRL pada 2025 dan setelahnya akan dibangun oleh PT Industri Kereta Api atau Inka pada fasilitas produksinya di wilayah Banyuwangi dan Madiun.

Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter selaku operator KRL Jabodetabek berencana untuk mengimpor gerbong KRL bekas dari Jepang dalam rangka peremajaan armada. PT KCI beralasan impor tersebut diperlukan untuk menggantikan rangkaian KRL yang akan dipensiunkan.

Adapun, total rangkaian KRL Jabodetabek yang akan dipensiunkan berjumlah 29 rangkaian kereta. Secara terperinci, 10 trainset akan dipensiunkan pada 2023 dan 19 lainnya menyusul pada 2024.

Sementara itu, Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Aditya Dwi Laksana menilai terdapat sejumlah kekurangan bila pemerintah lebih memilih opsi retrofit untuk memenuhi kebutuhan peremajaan armada KRL pada 2023. 

Pertama, PT KCI sebagai operator harus dapat memastikan ketersediaan suku cadang pada rangkaian kereta lama yang akan diperbarui melalui retrofit. 

Selain itu, proses pengerjaan retrofit KRL membutuhkan waktu yang cukup lama. Aditya mengatakan, proses pembaruan teknologi pada rangkaian kereta lama dapat memakan waktu hingga 17 bulan.

Hal tersebut juga akan berimbas pada berkurangnya jumlah KRL yang beroperasi melayani masyarakat. Pasalnya, rangkaian kereta harus dimasukkan ke dalam balai yasa atau bengkel untuk menjalani proses retrofit. 

"Menurut saya ini [retrofit] bukan solusi yang tepat buat pemenuhan kebutuhan KRL dalam jangka pendek di tahun ini,” kata Aditya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper