Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Badai PHK Berlanjut, Softbank Bakal Pangkas Staf di Unit Vision Fund

SoftBank dikabarkan akan kembali melakukan PHK terhadap sekitar 13 persen pegawai di unit Vison Fund pada pekan ini.
CEO Softbank Group Corp. Masayoshi Son memberi salam dalam konferensi pers di Tokyo, Jepang, Rabu (12/2/2020)./Bloomberg-Kiyoshi Ota
CEO Softbank Group Corp. Masayoshi Son memberi salam dalam konferensi pers di Tokyo, Jepang, Rabu (12/2/2020)./Bloomberg-Kiyoshi Ota

Bisnis.com, JAKARTA – SoftBank dikabarkan akan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 13 persen pegawai di unit Vison Fund dalam waktu dekat.

Melansir Bloomberg, Kamis (22/6/2023), PHK dilakukan sejalan dengan kerugian pada lima kuartal berturut-turut di Vision Fund. Langkah PHK kembali dilakukan setelah sebelumnya Softbank memangkas sekitar 30 persen pegawai pada unit investasi Vision Fund.

Belum ada kepastian seberapa besar PHK yang akan diumumkan pada pekan ini. Reuters sebelumnya melaporkan PHK dapat memengaruhi 30 persen staf Vision Fund.

Juru bicara SoftBank menolak memberikan keterangan terkait hal tersebut. Namun, sekitar 13 persen staf Vision Fund dikabarkan akan terkena PHK.

Seorang sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya menyebut, pengurangan jumlah pegawai sebagian besar akan terjadi di AS.

Sebagai informasi, Vision Fund Softbank memiliki karyawan sebanyak 349 karyawan pada akhir Maret 2023. Pada tahun lalu, SoftBank telah mengurangi sekitar 150 pekerja di Vision Fund akibat para investor mengurangi jumlah investasi startup secara drastis.

SoftBank dan Mayoshi Son selaku CEO sendiri menunggu penawaran umum perdana yang akan segera dilakukan oleh Arm Ltd., perusahaan perancang chip asal Inggris yang fokus pada artificial intelligence (AI).

Diperkirakan Arm akan meningkatkan sekitar US$10 miliar, berpotensi mendukung angan-angan Son terkait AI selama ini.

Softbank sendiri adalah perusahaan yang menginvestasikan secara agresif di perusahaan teknologi seperti TikTok, ByteDance dan raksasa fintech Klarna.

Perusahaan telah mencatatkan penurunan valuasi portofolio akibat kenaikan suku bunga yang tajam dan ketegangan AS dan China yang meningkat. Softbank melaporkan kerugian bersih tahunan sebesar US$7,2 miliar atau setara Rp107 triliun (year-on-year/yoy).

Untuk itu, perusahaan kemudian mengimbangi kerugian investasi unit Vision Fund dengan menjual saham mereka di Alibaba Group Holding Ltd. Softbank sendiri kini telah mengurangi aktivitas investasinya secara drastis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper