Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkembang Pesat, Tren Harga Properti di Makassar Melejit

Perkembangan fasilitas pendukung di Kota Makssar yang sangat pesat telah berdampak terhadap tren kenaikan harga properti sepanjang satu tahun terakhir.
Foto aerial salah satu perumahan subsidi di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial salah satu perumahan subsidi di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Perkembangan fasilitas pendukung di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, telah melambungkan harga rumah dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan indeks data harga rumah bekas 99.co Indonesia dan Rumah123.com, sebanyak 11 kota dari 13 kota dalam indeks mengalami kenaikan harga tahunan.

Setelah sebelumnya mengalami kenaikan harga tahunan tertinggi sampai dengan 7 persen pada Februari silam, Makassar kembali mencatatkan kenaikan tahunan tertinggi yakni 10,2 persen.

Business Improvement General Manager 99 Group Indonesia, Shafirra Shikka Larasati menjelaskan, terdapat dua alasan utama yang memengaruhi tingginya permintaan di Kota Makassar, yakni adalah posisinya sebagai salah satu pusat kota dengan fasilitas komersial dan publik yang lengkap. 

Selain itu, Kota Makassar terletak di dalam atau dekat dengan pengembangan proyek properti yang dilakukan sejumlah pengembang terkemuka.

Dia menambahkan, terdapat 3 proyek pengembangan infrastruktur besar yang menjadi stimulus penjualan properti di Kota Makassar seperti rencana pembangunan Tol Mamminasata, penyelesaian Makassar New Port dan jalur kereta api Makassar-Parepare yang berpotensi meningkatkan geliat perekonomian. 

"Makassar adalah kota yang menjanjikan bagi para peminat properti. Dalam beberapa tahun mendatang, kota ini diharapkan mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan dan semakin potensial untuk investasi properti,” ujarnya seperti dikutip dalam siaran pers, Selasa (20/6/2023). 

Sepanjang 2022, pasar rumah tapak di Makassar 59,9 persen terserap oleh warga lokal, sedangkan selebihnya diserap oleh peminat dari Jakarta sebesar 8,5 persen, Medan 4,1 persen, Palu 2,8 persen, dan Surabaya 2,4 persen.

Shafirra mengatakan sebagian besar pembeli potensial properti di Makassar didominasi generasi muda berusia 25—44 tahun sebesar 76,5 persen. 

"Segmen usia ini berada dalam usia produktif, tetapi sudah mencapai stabilitas keuangan dan memiliki daya beli untuk membeli properti dibandingkan dengan rentang usia yang lebih muda, yakni 18—24 tahun," ungkapnya.

Adapun, jenis properti yang diminati adalah rumah tapak sebesar 69,5 persen, rumah toko atau ruko sebesar 14,6 persen dan tanah kosong 6,2 persen. 

Rumah tapak dengan rentang harga di bawah Rp400 juta masih menjadi yang paling diminati oleh masyarakat dengan porsi 41,4 persen, diikuti oleh rumah dengan rentang harga Rp400 juta—Rp1 miliar sebesar 37,2 persen dan rentang harga Rp1 miliar—Rp3 miliar yang mencapai 14 persen. 

Sementara itu, kawasan properti yang paling diminati adalah kecamatan Tamalate 23,2 persen, kecamatan Makassar 17,9 persen, kecamatan Rappocini 14,4 persen, kecamatan Biringkanaya 13,3 persen dan Panakkukang 10,4 persen. 

"Sejumlah wilayah seperti Rappocini dan Panakukkang yang terletak di pusat kota Makassar, merupakan lokasi pengembangan properti komersial dan fasilitas publik seperti hotel, pusat perbelanjaan, universitas, dan pusat pemerintahan provinsi," jelasnya.

Selain Makassar, kota yang mengalami pertumbuhan harga rumah adalah Bogor dengan kenaikan 8,3 persen dan Surakarta 7,9 persen.

Di kawasan Jabodetabek, selain Bogor, kenaikan harga tahunan terjadi di Tangerang sebesar 5,3 persen, Depok 5 persen, Bekasi 4,9 persen dan Jakarta 2,6 persen.

Kenaikan juga terjadi di Surabaya 4,4 persen dan Semarang 4 persen, serta di luar Pulau Jawa, seperti di Medan dan Denpasar yang turut mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,8 persen dan 3 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper