Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia (World Bank) kemungkinan akan menyetujui US$700 juta atau sekitar Rp10,5 triliun dalam anggaran dan dukungan kesejahteraan untuk Sri Lanka pada pertemuan dewan 28 Juni 2023.
Mengutip Reuters pada Senin (19/6/2023), sumber mengatakan bahwa tahap pendanaan tersebut merupakan tahap pendanaan terbesar untuk Sri Lanka yang sedang mengalami krisis sejak kesepakatan Dana Moneter Internasional (IMF) pada Maret 2023.
Menurut perkiraan pemerintah, perekonomian Sri Lanka dengan populasi 22 juta diperkirakan menyusut 2 persen pada 2023. Hal tersebut menyusul kontraksi ekonomi sebesar 7,8 persen pada 2022, setelah cadangan devisa mencapai rekor terendah.
Baca Juga
Sebelumnya, Dana Moneter Internasional atau IMF telah menyetujui paket bantuan sebesar hampir US$3 miliar atau setara Rp45 triliun pada Maret 2023. Dari paket bantuan tersebut, Sri Lanka juga berharap juga menerima tambahan pendanaan hingga US$4 miliar atau setara Rp59,9 triliun dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia dan lembaga multilateral lainnya.
Berdasarkan dari salah satu sumber Bank Dunia, pendanaan US$500 juta atau setara Rp7,5 triliun akan digunakan untuk dukungan anggaran dan kemungkinan diberikan dalam dua tahap, masing-masing US$250 juta.
Sebagai catatan, empat sumber yang memberikan informasi merupakan dari pihak Bank Dunia dan Kementerian Keuangan Sri Lanka.