Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Respon Sri Mulyani Usai Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Tak Sampai 5 Persen

Menkeu Sri Mulyani buka suara usai Bank Dunia atau World Bank meramal Indonesia Indonesia tumbuh tak sampai 5 persen pada tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi pemaparan dalam rapat dengan Komisi III DPR RI, Selasa (11/4/2023).
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi pemaparan dalam rapat dengan Komisi III DPR RI, Selasa (11/4/2023).

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pihaknya akan terus mewaspadai suasana global yang tidak pasti. Apalagi, Bank Dunia (World Bank) baru saja merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,9 persen pada 2023. 

“Jadi ya, kami waspadai saja memang suasana dunia sedang tidak pasti,” ujarnya usai Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR, Kamis (8/6/2023).

Menurut Sri Mulyani, proyeksi Bank Dunia tersebut menggambarkan bahwa untuk 2023 akan terjadi pelemahan ekonomi, utamanya pada semester II/2023. 

Meski diramal tak akan resesi, Sri Mulyani mengatakan ekonomi akan melemah pada sisa tahun ini.  

"Dari assesment lembaga global, perekononomian akan melambat di semester II tahun ini dan berlanjut pada 2024," jelasnya. 

Padahal, sebelumnya pada April lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) baru saja merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2023 dari 4,8 persen menjadi 5,0 persen. 

Untuk 2024, tampaknya pelemahan akan berlanjut dan perlu diwaspadai dan diantisipasi karena menyangkut permintaan ekspor yang berkontribusi besar terhadap ekonomi Indonesia. 

“Juga nanti pengaruhnya ke kebijakan suku bunga negara-negara maju,” tambahnya. 

Sejalan dengan itu, Menkeu Sri Mulyani bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baru saja memangkas tipis proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk periode 2024.

Pemerintah dan DPR sepakat pertumbuhan ekonomi pada 2024 ditargetkan pada kisaran 5,1 hingga 5,7 persen untuk asumsi dasar makro untuk penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. Di mana sebelumnya ditargetkan 5,3 - 5,7 persen.

“Kami akan terus melakukan penelitian observasi terhadap perkembangan ekonomi terkini untuk bisa meningkatkan akurasi dari berbagai asumsi dasar yang digunakan perhitungan RAPBN 2024 yang akan disampaikan Presiden pada 16 Agustus,” tutur Sri Mulyani.

Komisi XI DPR RI juga menyampaikan bahwa dinamika dan risiko ekonomi dunia serta potensi dampaknya ke Indonesia menjadi salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan asumsi pertumbuhan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper