Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maska Prediksi Tarif Kereta Cepat Dibandingkan KA Argo Parahyangan

Masyarakat Perkeretaapian (Maska) memprediksi tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung dibandingkan dengan KA Argo Parahyangan.
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC

Bisnis.com, JAKARTA – Besaran tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung dinilai akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan KA Argo Parahyangan seiring dengan tingginya biaya investasi yang dikeluarkan.

Ketua Umum Masyarakat Perkeretaapian (Maska) Hermanto Dwiatmoko mengatakan, bila dihitung secara ekonomi, tarif Kereta Cepat seharusnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kereta api konvensional seperti KA Argo Parahyangan. Hal tersebut mengingat biaya investasi pada proyek ini yang lebih tinggi dibandingkan dengan kereta konvensional.

Dia menjelaskan, investasi Kereta Cepat pada sisi sarana dan prasarana meliputi pembangunan rel kereta khusus, stasiun-stasiun baru, hingga rangkaian kereta baru.

“Kalau Argo Parahyangan menggunakan track [jalur] yang sudah lama, investasinya hanya di lokomotif dan kereta,” katanya saat dihubungi, Kamis (15/6/2023).

Seiring dengan hal tersebut, Hermanto mengatakan, besaran tarif Kereta Cepat untuk kelas Ekonomi akan lebih mahal sekitar 1,5 kali dari tarif Argo Parahyangan. Menurutnya, selisih tarif yang tidak berbeda jauh kemungkinan hanya diterapkan selama masa perkenalan pada periode Agustus-September mendatang. 

Dia mengatakan, pengenaan tarif yang hanya berbeda sedikit dengan KA Argo Parahyangan tidak masalah diterapkan selama periode promosi.

“Masa promosi kan nggak lama, hanya beberapa bulan saja. Jadi, tidak masalah,” tambahnya.

Sebelumnya, General Manager Property & Non-Farebox Business Development PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Devin Pranata mengatakan, besaran tarif kereta cepat tengah dibahas bersama oleh konsultan dari Polar UI. Tarif tersebut nantinya akan memperhitungkan kemampuan dan kerelaan masyarakat untuk membayar. 

Devin menerangkan, tarif Kereta Cepat nantinya akan terbagi menjadi 3 kelas, yakni premium ekonomi, bisnis, dan first class. Selain dari sisi kelas, besaran tarif akan dibedakan berdasarkan jarak yang ditempuh. 

Dia menuturkan, penetapan tarif Kereta Cepat tidak akan membebani masyarakat yang berminat menggunakan moda transportasi ini. Harga tiket Kereta Cepat disebutkan akan kompetitif dengan moda transportasi lain seperti KA Argo Parahyangan.

"Harganya akan beda tipis [dengan Argo Parahyangan], jadi tidak akan membebani penumpang," kata Devin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper