Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Konsumen (IHK) zona Euro pada Mei 2023 dilaporkan terus menutun menjadi 6,1 persen (year-on-year/yoy) menurun tajam dibandingkan April 2023 yang sebesar 7 persen (yoy). Penurunan ini menjadi lebih menjolok jika diukur sejak awal tahun dimana per Desember 2022, negara dalam zona Euro mengalami inflasi 9,2 persen.
Berdasarkan data yang dilaporkan dari Eurostat pada Jumat (16/6/2023) IHK sebesar 6,1 persen tersebut sejalan dengan proyeksi analis.
Mengutip Reuters, Jumat (16/6/2023), kontribusi harga energi yang selama ini menjadi sumber pendorong utama inflasi juga negatif sebesar 0,09 poin pada Mei 2023. Kenaikan biaya makanan, alkohol, dan tembakau menambahkan 2,54 poin ke angka akhir inflasi.
Baca Juga
Sedangkan penyebab inflasi yakni kenaikan harga jasa dan barang industri sebagai terbesar kedua serta ketiga setelah makanan. Masing-masing sebesar 2,15 dan 1,51 poin.
Bank sentral Eropa sendiri atau ECB ingin mempertahankan inflasi sebesar 2 persen dalam jangka menengah. ECB telah menaikan suku bunga dengan cepat sejak pertengahan tahun lalu, untuk mengekang inflasi.
Pada hari Kamis (15/6/2023) ECB juga telah menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 22 tahun, yakni sebesar 3,50 persen. ECB juga mengatakan bahwa akan ‘bergerak’ kembali di bulan Juli untuk kembali melakukan pengetatan.