Bisnis.com, JAKARTA - Survei Bank Sentral Eropa (ECB) melaporkan ekspektasi konsumen untuk inflasi zona euro pada April 2023 turun signifikan.
Mengutip pemberitaan Bloomberg, Selasa (6/6/2023), berdasarkan Survei bulanan ECB, ekspektasi inflasi untuk setahun ke depan turun menjadi 4,1 persen dari yang sebelumnya 5 persen pada Maret 2023.
Kemudian, ekspektasi inflasi untuk tiga tahun kedepan juga dilaporkan menurun menjadi 2,5 persen dari yang sebelumnya 2,9 persen. Angka tersebut bergerak mendekati target jangka menengah sebesar 2 persen.
Hasil survei terbaru menunjukan sifat penurunan inflasi yang tidak stabil, mencapai rekor era euro tahun lalu. Survei Maret juga mengungkapkan kenaikan ekspektasi harga yang signifikan.
Kemudian, inflasi pada bulan Mei menjadi 6,1 persen dan ukuran inflasi yang menghilangkan elemen volatil, melemah lebih dari yang diperkirakan menjadi 5,3 persen.
Survei Komisi Eropa mengenai harapan inflasi untuk 2024 juga turun ke level terendah sejak 2020.
Baca Juga
Investor dan sebagian besar ekonom memperkirakan ada dua kenaikan seperempat poin kembali pada suku bunga deposito, sehingga mencapai puncak sebesar 3,75 persen.
Presiden ECB, Christine Lagarde juga mengatakan bahwa suku bunga akan naik lebih lanjut untuk mengendalikan harga. Belum ada bukti yang jelas bahwa inflasi mendasar telah mencapai puncak.
Selain itu, Klaas Knot selaku kepala bank sentral Belanda dan anggota Dewan Pimpinan ECB memperingatkan kawasan euro kini mengamati efek putaran kedua dari biaya energi yang lebih tinggi.
Hal tersebut kemudian menjadi tanda bahwa akan lebih sulit untuk menurunkan harga konsumen.