Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Amankan Impor 1 Juta Ton Beras, Bapanas Berharap Produksi Lokal Cukup

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan telah mengamankan alokasi impor 1 juta ton beras dari India, antisipasi El Nino.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Keputusan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk kembali melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton dinilai sangat mungkin dilakukan dengan skema government to government (G to G). 

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi untuk merespon pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang menyebut telah mengamankan pasokan beras 1 juta ton dari India, sebagai antisipasi dampak fenomena El Nino.

“Untuk 1 juta ton yang disampaikan Pak Mendag [Zulhas], sangat mungkin dilakukan G to G,” kata Arief kepada Bisnis, Jumat (16/6/2023).

Meski pemerintah telah mengamankan beras sebanyak 1 juta ton dari India, Arief berharap produksi beras dalam negeri masih baik hingga akhir tahun. Pasalnya, pemerintah tetap mengutamakan produksi beras dalam negeri.

Perlu diketahui, Bapanas telah menugaskan Perusahaan Umum (Perum) Bulog untuk melaksanakan pengadaan beras pemerintah dari luar negeri alias impor sebesar 2 juta ton hingga akhir Desember 2023. Ini paralel dengan penyerapan produksi dalam negeri. 

“Menindaklanjuti hasil rapat bersama Bapak Presiden tanggal 24 Maret 2023 dengan topik Ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik Idul Fitri 1444 H, kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai akhir Desember 2023,” demikian surat bernomor B2/TU.03.03/K/3/2023 tertanggal 24 Maret 2023. 

Surat itu juga menyebut bahwa tambahan pasokan beras ini dapat digunakan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras (SPHP), bantuan beras kepada sekitar 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dan kebutuhan lainnya.

Kendati ada penambahan impor sebanyak 1 juta ton, Arief menyebut penugasan yang telah dipegang Perum Bulog sebanyak 2 juta ton. 

“Bila memang ada 1 juta ton tambahan dengan tujuan penguatan stok, akan dibahas bersama di neraca komoditas dulu,” ujarnya.

Menurut catatan Bapanas, stok beras per 16 Juni 2023 sebanyak 605.000 ton di Gudang Bulog. Adapun realisasi pengadaan dalam negeri tercatat sebanyak 641.791 ton, sedangkan realisasi impor 777.874 ton. 

Zulhas sebelumnya menyebut telah mengamankan 1 juta ton impor beras dari India, sebagai antisipasi dari dampak El Nino. Politisi PAN itu mengatakan sudah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah India untuk pasokan beras tersebut.

Beras impor sebanyak 1 juta ton ini akan didatangkan jika stok beras dalam negeri berkurang.

“Saya sudah [tandatangani] MoU dengan India 1 juta [ton], sewaktu-waktu kita bisa beli. Tapi harga sudah diikat, sudah G to G antara pemerintah dengan pemerintah kita sudah pesan 1 juta,” kata Zulhas di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (15/6/2023). 

Dia juga mengatakan, beras 1 juta ton yang dipesan tersebut di luar dari yang ditugaskan Badan Pangan Nasional (Bapanas) ke Perum Bulog sebanyak 2 juta ton pada tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper