Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

El Nino Ancam Produksi Beras RI, Mentan Siapkan Langkah Antisipasi

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyiapkan tiga langkah antisipasi untuk menghadapi dampak El Nino guna menjaga produktivitas pangan nasional.
Padi diap dipanen di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Abdurachman
Padi diap dipanen di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan langkah antisipasi dampak fenomena El Nino yang diprediksi bakal menurunkan produktivitas pangan Indonesia, khususnya beras

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya akan menyiapkan tiga langkah untuk menghadapi El Nino. Pertama, memetakan daerah mana yang bakal mengalami dampak El Nino secara ekstrem dan daerah terdampak secara ringan.

“Oleh karena itu, ada tiga yang kita lakukan. Pertama, memetakan mana yang merah banget, mana daerah hijau. Tentu pertanian itu terkait air, El Nino itu terkait kekeringan. Nah, setelah pemetaan oleh daerah, kita ngejar,” ujar Syahrul saat ditemui di Kompleks Gedung DPR RI, Selasa (13/6/2023).

Dia menjelaskan, setelah pemetaan tersebut, Kementan akan langsung melakukan percepatan tanam di daerah-daerah yang masih diguyur hujan. Langkah kedua, Syahrul mengatakan, akan membuat varietas padi yang tahan kekeringan.

“Kedua, membuat varietas-varietas yang tahan kekeringan. Ini penting sekali sehingga tidak membutuhkan air yang banyak tapi produktivitas bertahan dengan baik. Demikian juga dengan komoditi-komoditi, yang akan kita pilih komoditi komoditi yang berkait dengan panas seperti jagung,” jelas Syahrul.

Lebih lanjut, dia berharap El Nino tidak akan terjadi seperti yang diprediksi banyak pihak. Dia pun optimistis produksi tetap sesuai target.

“Dampak El Nino terbesar pada 2015. Waktu itu kita memperkirakan bakal mengakibatkan penurunan produksi hingga 4,5 persen tetapi ternyata hanya 2 sekian persen,” tuturnya.

Sebelumnya, Kementan menargetkan produksi beras mencapai 54,5 juta ton pada 2023. Untuk komoditas lainnya, jagung ditargetkan mencapai angka 23,05 juta ton, kedelai 370.000 ton, bawang merah 1,71 juta ton, bawang putih 45.450 ton, dan cabai 2,93 juta ton.

Kementan menargetkan peningkatan komoditas pangan utama, seperti beras, bawang merah, bawang putih, hingga daging sapi pada 2024 di tengah ancaman fenomena El Nino. Target produksi untuk padi 55,42 juta ton, cabai 3 juta ton, jagung 23,34 juta ton, bawang merah 1,74 juta ton, kopi 818.000 ton, kelapa 2,9 juta ton, bawang putih 45.910 ton.

Kemudian, kedelai 340.000 ton, tebu 39,45 juta ton daging ayam 4,00 juta ton, daging sapi/kerbau 405.440 ton kopi 818.000 ton, dan kakao 649.000 ton.

Dalam rapat kerja di DPR RI pada hari ini, Selasa (13/6/2023), Syahrul mengingatkan setiap kejadian El Nino berpotensi menyebabkan kekeringan 560.000-870.000 hektare, sedangkan pada tahun normal hanya sekitar 200.000 hektare.

“El Nino juga berpotensi menyebabkan kebakaran lahan pertanian, gagal panen, dan meningkatkan intensitas hama tanaman pangan,” ucap Syahrul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper