Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa sektor keuangan menjadi kunci penting dalam membawa Indonesia keluar dari jebakan kelas menengah atau middle income trap.
“Jadi kalau mau bicara indikator sukses, menuju 2045, sektor keuangan harus semakin advance, semakin dalam, semakin likuid, dan beragam,” ujarnya dalam Sosialisasi UU PPSK bagi Pelaku Usaha ITSK dan Perkembangan Peraturan Turunannya di Brilian Club, Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Indonesia butuh menaikkan pendapatan perkapita hingga lima kali lipat dari saat ini untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi atau high income country.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2022 Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp19.588,4 triliun sehingga PDB per kapita mencapai Rp71,0 juta atau setara US$4.783,9.
Sementara Sri Mulyani menyebutkan untuk dapat menjadi high income country, pendapatan perkapita perlu dikerek mencapai US$23.000.
Untuk dapat naik menuju target tersebut, meski ada dorongan dari jumlah penduduk Indonesia yang besar, tidak serta merta dapat menaikkan pendapatan perkapita.
Baca Juga
“Kita [Indonesia] perlu melakukan pembangunan, salah satunya pembangunan sektor keuangan yang menjadi kebutuhan untuk mencapai high income country,” tambahnya.
Sayangnya, sektor keuangan di Indonesia, menurut Mantan Managing Director World Bank tersebut, belum mampu berkembang secara cepat dan masih sangat dangkal.
Tercermin dari minimnya Industri Keunagan nonbank (IKNB) ketimbang perbankan. Meski tidak salah bahwa perbankan yang mendominasi, namun sektor keuangan menjadi tidak merata dan minim pilhan bagi masyarakat.
Selain itu, banyak aturan yang sudah terlalu tua sementara saat ini teknologi terus berkembang, termasuk di sektor keuangan.
"Mereka yang mau melakukan saving dan ditaruh dalam berbagai instrumen investasi, itu masih terbatas dan aturan regulasinya banyak yang tertinggal," lanjutnya.
Adapun, saat ini Indonesia berada pada level upper middle income dengan pendapatan perkapita di atas US$4.000.