Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut, harga telur ayam dapat turun ke kisaran Rp27.000 hingga Rp28.000 per kilogram, sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Bapanas No.5/2022 tentang Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menyebut, harga acuan tersebut sudah dibuat saat harga jagung Rp5.000 per kg, sehingga harga telur ayam bisa turun di Rp27.000 hingga Rp28.000 per kg.
“Sudah kita buat harganya. Harusnya sekitar Rp27.000-Rp28.000 [per kilogram], sekitar segitu. Sudah kita regulasikan, karena pembuatan [harga acuan] itu saat harga jagung Rp5.000 [per kilogram],” kata Arief di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/6/2023).
Arief menuturkan, penurunan harga telur bisa terjadi jika harga jagung yang merupakan pakan ternak juga turun. Adapun saat ini, harga jagung masih di atas Rp6.000 per kg. Jika nanti harga jagung turun hingga Rp5.000 per kg, Arief memastikan, harga telur di pasar rakyat akan ikut turun.
Selain itu, dalam waktu dekat akan dimulai panen jagung di sejumlah daerah seperti Lampung, Sulawesi Selatan, dan Sumbawa. Di Sumbawa, kata dia, harga jagung sekitar Rp4.800 per kg.
Namun di beberapa daerah harga jagung masih ada di kisaran Rp5.500 per kg atau Rp6.000 per kg. Sehingga diharapkan, dengan adanya panen di sejumlah daerah, harga jagung bisa turun yang berdampak pula pada harga telur di pasaran.
Baca Juga
Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI, Arief menyebut harga pakan jagung menjadi salah satu penyebab mahalnya harga telur di tingkat konsumen. Menurut hasil penelusuran Bapanas, harga jagung berada di atas Rp6.000 per kg, bahkan mencapai Rp6.700 per kg.
Jika merujuk pada Peraturan Bapanas No.5/2022, harga jagung berada di atas acuan yang ditetapkan sebesar Rp5.000 per kg.
“Setelah kita telusuri, harga jagung di atas Rp6.000 bahkan ada yang Rp6.600, ada Rp6.700, harga jagung terakhir,” ungkapnya.