Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah melakukan negosiasi ekspor gas ke Singapura yang akan habis kontraknya tahun depan.
Hal itu diungkapkan Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam rapat kerja (Raker) pembahasan asumsi dasar sektor ESDM di Komisi VII DPR RI, Senin (5/6/2023). Sebagian anggota komisi energi itu mempertanyakan absennya Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam perumusan asumsi dasar hulu migas berkaitan dengan proyeksi lifting migas dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.
“Terkait dengan Pak Kepala SKK Migas, hari ini berdinas ke luar negeri ke Singapura untuk urusan negosiasi masalah gas yang tentunya sangat signifikan ke penerimaan negara karena bagian dari PNBP,” kata Nanang.
Nanang tak menjelaskan detail sumber pasokan gas dari blok migas mana yang tengah dinegosiasikan tersebut. Namun, yang jelas negosiasi untuk kontrak yang akan berakhir pada 2024 mendatang itu berkaitan dengan volume dan harga gas yang bakal diangkut ke Singapura.
“Untuk mendapatkan harga terbaik, kita harus negosiasi berapa volumenya, berapa harganya,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang kontrak ekspor gas ke Singapura sampai 2028.
Baca Juga
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, keputusan perpanjangan ekspor itu diambil setelah adanya permintaan gas yang tinggi dari Singapura.
Di sisi lain, neraca gas domestik tahun ini dipastikan mengalami surplus hingga jangka waktu yang relatif lama seiring dengan beroperasinya sejumlah lapangan gas besar di dalam negeri.
“Kita punya pasokan gas dan ada yang perlu, kita harus saling membantu,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (28/10/2022).
Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa pada tahun lalu, operator Blok Corridor, Medco E&P Grissik Ltd., telah menandatangani perjanjian perpanjangan pasokan untuk importir gas Singapura, Gas Supply Pte Ltd. (GSPL) untuk 5 tahun sejak Agustus 2023.
Berdasarkan catatan Bisnis, pada kontrak awal, gas bumi yang berasal dari Blok Corridor dialirkan ke Singapura sebesar 300 juta standar kaki kubik per hari (MMsfcd). Gas bumi yang dialirkan ke Singapura dimulai sejak 12 September 2003 dikelola oleh PT Transportasi Gas Indonesia (TGI).
Berdasarkan laporan kinerja bisnis PT Transportasi Gas Indonesia 2018, dalam kurun 2015 - 2018, pasokan gas yang melintas melalui jaringan Grissik - Singapura sebesar 405,8 MMscfd - 414,2 MMscfd dengan tingkat utilitas berkisar 87 persen - 89 persen.