Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pascamerger, Pelindo Tuntaskan 80 Persen Konsolidasi Bisnis Tahun Ini

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo terus menggenjot proses efisiensi atau pemurnian bisnis setelah merger.
Suasana di Pelabuhan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate. /Dok. Pelindo 1
Suasana di Pelabuhan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate. /Dok. Pelindo 1

Bisnis.com, YOGYAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menargetkan proses efisiensi atau pemurnian bisnis setelah merger dapat rampung hingga 80 persen pada akhir 2023.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono memaparkan, sejak melakukan merger pada 1 Oktober 2021 lalu, kinerja perseroan terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun. Hal tersebut terutama terlihat dari performa keuangan perusahaan yang mampu mencatatkan kenaikan laba bersih pada 2021 dan 2022.

Arif memaparkan, salah satu fokus Pelindo pada 2023 adalah melakukan pemurnian pada masing-masing lini bisnis perseroan. Hal tersebut dilakukan dengan memecah entitas-entitas yang dimiliki Pelindo dan mengelompokkannya pada segmen bisnis tertentu, baik di sektor terminal peti kemas, nonpeti kemas, maupun logistik.

Dia menjelaskan, proses pemurnian bisnis ini harus dilakukan secara perlahan atau gradual. Hal ini mengingat jumlah entitas anak Pelindo yang mencapai lebih dari 40 perusahaan. Dia juga mengatakan, beberapa segmen bisnis entitas tersebut juga ada yang tumpang tindih (overlapping) dengan perusahaan anak lainnya.

Arif melanjutkan, pemurnian bisnis dilakukan secara bertahap atau gradual mengingat proses ini juga akan melibatkan pergantian kepengurusan, terutama pada sisi direksi. Meski demikian, dia optimistis proses ini sebagian besar dapat rampung pada tahun ini. 

“Untuk 2023 ini saya harapkan pemurnian bisnis bisa 70 persen sampai 80 persen terselesaikan,” kata Arif dalam sebuah acara di Yogyakarta, Jumat (2/6/2023).

Arif melanjutkan, pemurnian bisnis tersebut nantinya dapat meningkatkan efisiensi perusahaan, baik dari sisi keuangan maupun operasional. Dari sisi keuangan, kata Arif, selain mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih, Pelindo juga dapat melakukan konsolidasi keuangan.

Dia menuturkan, Pelindo sudah melunasi utang sebesar hampir Rp10 triliun. Dengan asumsi bunga utang di kisaran 8,5 persen, imbuhnya, Pelindo mampu menghemat pembayaran bunga utang sebesar Rp850 miliar.

Selain itu, setelah merger, Pelindo juga mampu mengatur arus kas (cash flow) dengan lebih optimal. Menurut Arif, hal ini dapat dilakukan karena kini perusahaan dapat menekan belanja modal atau investasi dengan memaksimalkan seluruh fasilitas yang kini terintegrasi di bawah satu perusahaan.

“Sekarang investasi itu cara terakhir untuk meningkatkan kapasitas dan performance. Kita bisa mengecek fasilitas yang ada excess capacity. Kalau ada, bisa direlokasi saja ke fasilitas itu,” pungkasnya. (Lorenzo Anugrah Mahardhika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper