Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wabah PMK Berakhir, Greenfields Targetkan Pertumbuhan 20 Persen

Pertumbuhan kinerja Greenfields ini didorong berakhirnya wabah Penyakit mulut dan kuku (PMK).
Peternakan sapi yang dikelola Greenfields/Bisnis-Widya Islamiati
Peternakan sapi yang dikelola Greenfields/Bisnis-Widya Islamiati

Bisnis.com, JAKARTA –  Produsen susu PT Greenfields Dairy Indonesia (Greenfields Indonesia) menargetkan peningkatan kinerja hingga 20 persen tahun ini.

Head of Manufacturing PT Greenfields Indonesia Darmanto Setiawan menuturkan target pertumbuhan 20 persen ini termasuk ambisius dikarenakan lebih tinggi dari pertumbuhan industri makanan dan minuman tahun ini yang dibidik sekitar 4-5 persen.

Meskipun Darmanto tidak menyebutkan secara rinci angka pendapatan rupiah yang ditargetkan anak perusahaan emiten produsen makanan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) ini.

“Kami cukup ambisius membidik naik di atas 20 persen dari tahun lalu,” tutur Darmanto saat ditemui di pabrik Greenfields di Malang, Jawa Timur pada Selasa (30/5/2023).

Lebih lanjut Darmanto menjelaskan, pertumbuhan kinerja ini salah satunya dikarenakan wabah Penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) sudah berakhir.

“Pada saat wabah PMK ada sedikit kendala karena pemerintah daerah juga punya badan karantina di masing-masing provinsi, melarang produk dari sapi dan turunannya untuk masuk,” kata Darmanto.

Meskipun, menurutnya, di peternakan Greenfields tidak ditemukan kasus PMK, dengan berakhirnya wabah dapat mengurangi beban industri susu sapi dalam negeri (SSDN).

“PMK ini, sudah peternak bermasalah dengan sapinya, distribusinya juga terganggu dan tidak bisa menjual produk karena badan karantina ini,” tambah Darmanto.

Selain berakhirnya PMK, Darmanto menyebutkan pihaknya juga optimististis menargetkan pertumbuhan kinerja lantaran melihat pertumbuhan ekonomi yang menurutnya ada dalam tanda positif.

“Kami melihat prospek ke depan bakal meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat,”tuturnya.

Di sisi lain, Darmanto juga menyebut pihaknya optimistis dengan pertumbuhan industri SSDN lantaran pihaknya mengklaim adanya peningkatan kesadaran meminum susu di kalangan masyarakat, salah satunya didorong oleh berbagai program dari pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Widya Islamiati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper