Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menjajaki potensi kerja sama di sektor perikanan dengan pemerintah Kota Fuzhou, China.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan, pihaknya sempat meninjau beberapa industri perikanan di Fuzhou, ibu kota provinsi Fujian yang juga dikenal sebagai kota maritim karena letak wilayahnya dan perkembangan industri kelautannya yang sangat pesat.
“Kami memandang Indonesia bisa bekerja sama dan ada banyak produk perikanan Indonesia yang bisa diekspor ke Fuzhou,” kata Trenggono dalam keterangannya, Sabtu (27/5/2023).
Tak hanya potensi kerja sama perdagangan, Trenggono turut menawarkan kerja sama di bidang lain, seperti perikanan budidaya, tangkap, hingga industri pengolahan untuk dapat dikembangkan di Indonesia.
Pasalnya, kata dia, Indonesia juga memiliki sumber daya perikanan tangkap dan budidaya yang besar, didukung teluk yang menarik dan pesisir yang luas. Selain itu, tata kelola perikanan Indonesia juga mengedepankan prinsip ekonomi biru yang mengutamakan keberlanjutan.
Lin Bao Jin, Anggota Komite Tetap Partai Komunis China Provinsi Fujian yang juga Sekretaris Komite Kota Fuzhou menyambut baik usulan kerja bidang perikanan antara KKP dengan pemerintah Fuzhou. Apalagi, keduanya memiliki komitmen yang sama dalam menjaga keberlanjutan ekologi kelautan dan telah memiliki payung kerja sama yang lebih besar, yakni Two Countries Twin Park.
Baca Juga
China merupakan salah satu pasar strategis produk perikanan Indonesia. Tercatat, nilai ekspor tahun lalu mencapai US$1,12 miliar atau meningkat 26,29 persen dari 2021. Adapun, produk perikanan utama ekspor, antara lain udang, cumi sotong gurita, rumput laut, serta rajungan kepiting.
Perlu diketahui, kunjungan Trenggono ke Fuzhou dalam rangka kerja sama Two Countries Twin Park antara pemerintah Indonesia dengan China, khususnya di bidang kelautan dan perikanan.
