Bisnis.com, JAKARTA — Kawasan Teluk Cendrawasih di Papua berpotensi menjadi titik labuh bagi investor dari sektor bisnis kelautan dan perikanan. Kawasan itu terdiri atas beberapa kabupaten seperti Biak, Waropen, dan Sarmi.
Dalam forum investment matching yang digelar di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, baru-baru ini, dilaporkan terdapat investor yang menyatakan minat berinvestasi di Kabupaten Biak.
Berdasarkan informasi Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu DPMPTSP Biak Numfor Herry Mulyana, investor itu berminat membangun gudang beku terintegrasi kapasitas 2.000 ton.
Belum diketahui besaran dari nilai investasi yang berpotensi masuk tersebut.
Sementara di Kabupaten Sarmi, Papua, pemerintah setempat mengatakan sudah menyiapkan sejumlah instrumen kemudahan guna mengajak masuk para pemilik modal.
Penjabat Bupati Sarmi Markus O Mansnembra mengatakan bahwa sejumlah instrumen yang disiapkan antara lain penyediaan lahan, kemudahan akses perizinan, dan dukungan tenaga kerja lokal.
"Instrumen kemudahan itu sudah kami siapkan. Kami membuka kesempatan kepada investor untuk menjalankan usaha di Sarmi," kata Markus seperti dikutip dari siaran pers, Senin (6/2/2023)
Sebagai informasi, nilai investasi ke sektor perikanan Tanah Air hanya mampu naik secara moderat tahun lalu.
Mengutip data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang masuk ke sektor itu senilai Rp1,2 triliun. Naik 0,2 persen dari Rp1 triliun pada 2021.
Sementara dari penanaman modal asing (PMA), Kementerian Investasi/BKPM mencatat terdapat US$300 juta modal yang masuk. Naik 0,1 persen dari US$200 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.