Bisnis.com, JAKARTA - Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) angkat bicara terkait fenomena tutupnya sejumlah toko buku di Indonesia. Terbaru, Toko Buku Gunung Agung berencana menutup seluruh gerainya pada akhir 2023.
Staf Ahli Hippindo, Yongky Susilo, menyampaikan, ritel erat kaitannya dengan konsumen. Adapun, perilaku konsumen terus berubah sehingga format ritel juga harus berevolusi, dekat dengan konsumennya.
“Konsumen ingin omnichannel, seamless shopping,” kata Yongky kepada Bisnis, Kamis (25/5/2023).
Yongky menilai, banyak peritel Indonesia yang mengaku sudah omnichannel. Namun sebenarnya belum, alias masih multichannel.
Sebagai informasi, omnichannel merupakan pendekatan penjualan multisaluran yang fokus memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan ketika berbelanja, baik secara online maupun di toko fisik.
Lebih lanjut, Yongky menjelaskan saat ini belanja harus digabungkan dengan aktivitas lain seperti makan. Dia mencontohkan, di luar negeri, toko buku tak hanya sekedar menjual buku, tapi juga menyediakan kafe, meski toko itu terbilang kecil. Hal tersebut yang menjadi salah satu daya tarik sehingga toko buku tidak mudah ditinggalkan oleh konsumen.
Baca Juga
Dia mengungkapkan, peluang toko buku sebenarnya akan selalu ada, lantaran manusia dari segala usia selalu membeli buku. Dengan demikian, dia menilai tumbang atau tidaknya sebuah toko buku di Indonesia akan bergantung pada bagaimana peritel mampu beradaptasi dengan perilaku konsumen yang terus berubah.
“Kalau nggak berubah ya tamat. [Ke depannya, toko buku] masih dibutuhkan konsumen, jadi harus bisa tangkap pasar,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, sejumlah toko buku di Indonesia memutuskan menutup gerainya seperti Togamas, Periplus, dan Books & Beyond. Terbaru, Toko Gunung Agung, akan menutup seluruh gerai yang tersisa pada akhir 2023.
Penutupan gerai terpaksa dilakukan lantaran Toko Gunung Agung tak mampu bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar.
Pada 2022, mereka telah menutup sejumlah tokonya yang tersebar di beberapa kota seperti Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi, dan Jakarta.
Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis, Toko Gunung Agung akan menutup secara bertahap gerai yang tersisa. Dalam waktu dekat, outlet Toko Gunung Agung di Universitas Trisakti, Jakarta Barat akan ditutup, Aeon Sentul ditutup pada Juni, Senayan City dan Margocity pada Juli, dan September, toko di Jl. Kwitang No.38, Jakarta Pusat.