Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah AS Khawatir dengan Sistem Autopilot Tesla, Ini Penyebabnya

Sejak Agustus 2021, NHTSA telah melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan mobil autopilot Tesla dengan kendaraan yang diparkir.
Tesla Model 2. /electricvehicleweb.in
Tesla Model 2. /electricvehicleweb.in

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg mengatakan bahwa terdapat kekhawatiran tersendiri terhadap sistem autopilot Tesla dan pengemudi yang menjadi subjek investigasi pemerintah yang tengah berlangsung.

Melansir Reuters pada Rabu (24/5/2023), sejak Agustus 2021, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) telah melakukan penyelidikan terhadap insiden kecelakaan Tesla yang melibatkan Autopilot dengan kendaraan darurat yang diparkir.

"Ada kekhawatiran nyata yang tidak terbatas pada teknologi itu sendiri tetapi interaksi antara teknologi dan pengemudi," kata Buttigieg kepada wartawan ketika ditanya tentang penyelidikan.

Berdasarkan penjelasan dari Buttigieg, sistem Autopilot yang dimiliki Tesla cukup memberi manfaat bagi pengemudi.

"Pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa yakin bahwa mereka akan menghasilkan hasil keselamatan yang lebih baik. Teknologi ini sangat menjanjikan. Kita hanya perlu memastikan bahwa teknologi ini berkembang dengan cara yang bertanggung jawab," kata Buttigieg.

Pada Januari, pejabat NHTSA Ann Carlson menyampaikan bahwa badan tersebut telah bekerja keras dalam penyelidikan sistem autopilot Tesla.

Pada Juni 2022, NHTSA memperdalam penyelidikannya melalui analisis teknik dan menemukan sebanyak 830.000 kendaraan Tesla dengan autopilot terlibat tabrakan dengan kendaraan yang diparkir.

Lembaga tersebut juga menyampaikan bahwa terdapat bukti yang mengindikasikan bahwa pengemudi dalam sebagian besar kecelakaan yang tengah diselidiki telah mengikuti strategi peringatan Tesla yang berupaya untuk menarik perhatian pengemudi.

Hal tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai keefektifannya.

Pada 2020, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengkritik pengawasan atas keterlibatan pengemudi yang tidak efektif dari Tesla usai kecelakaan fatal pada tahun 2018.

Mereka juga mengatakan bahwa NHTSA telah memberikan pengawasan yang tidak maksimal.

Sementara itu, pada bulan April, NHTSA telah menjalankan penyelidikan terhadap apakah Autopilot dan sistem kemudi canggih lain pada Tesla digunakan dalam kasus Tesla yang menabrak seorang anak berusia 17 tahun yang keluar dari bus sekolah di California Utara.

Sama sejak 2016, NHTSA  telah menyelidiki 40 kecelakaan khusus Tesla di mana terdapat dugaan penggunaan sistem bantuan pengemudi seperti autopilot, disertai dengan 20 kasus kematian akibat kecelakaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper